-Forever Love-
Author :: @uny_fahda1D
Part 17
.
.
.
“Jangan hajar dia!” Teriak cewek yang bernama Zevana.
Preman
yang sekenanya menghajar cowok yang tak berdosaitu beralih menyiksa
Zevana. Alhasil, Zevana pingsan. Rio, cowok yang setengahsadar itu
mencoba melawan preman-preman itu. Tapi tangannya sangat sakit dannggak
bisa digerakkan.
“Ja.. Jangan..” Lirih Rio.
Tiba-tiba,
terdengar suara sirene polisi. Hati Rio jadilega. Preman-preman kurang
ajar itu ketakutan dan nggak bisa menyelamatkandiri. Selanjutnya,
seorang wanita kira-kira berumur lima puluh tahun mendekatiRio.
“Kamu jangan khawatir. Ikut saya ke rumah. Disana kamuaman.” Kata wanita itu.
Setengah sadar Rio mengangguk. Dengan bantuan wanita itu,Rio berhasil masuk ke dalam mobil Avanza milik wanita itu.
“Pa, bagaimana dengan Zevana? Dia teman Ify Pa..” Katawanita itu yang tak lain adalah Mama Ify.
“Tenang Ma, dia bakal baik-baik saja.” Hibur Hanafi, PapaIfy.
“Terus,
bagaimana dengan anak ini? Aku kasihanmelihatnya. Dari kemarin dia
bolak-balik nggak jelas. Mungkin dia nggakmemiliki keluarga. Aku ingin
mengajaknya tinggal di rumah. Anak ini sepertiRizky..”
Sejak kemarin, Gina memperhatikan anak itu. Sebenarnyadia ingin sekali menolong. Tapi ia urungkan.
“Dia boleh tinggal di rumah. Mungkin Ify senang karenadia pengen punya kakak cowok lagi..” Kata Hanafi tersenyum.
***
Teriakan Ify didengar oleh Mama, Papa dan Mbak Osa. Ketiganya langsung menemui Ify yang lagikaget.
“Kamu kenapasayang?” Tanya Mama panik.
“Itu.. Ada co..”
“Oh
itu. MaafkanMama ya Fy karena Mama nggak memberitahu ke kamu. Tadi,
Mama sempat nemuincowok itu, ah, ceritanya panjang. Kamu udah tau kan
Zevana sekarang ini lagi dirumah sakit?”
Tentu Ify
taumasalah Zevana dari Agni. Kejadian ketika Zevana dihadang oleh tiga
premanjahat, dan ada cowok yang hendak menyelamatkan Zevana. Apa cowok
itu...
“Ya, cowok itu yangingin menyelamatkan Zevana. Tapi
dia gagal dan dia dikeroyokin samapreman-preman itu. Untunglah Mama tau
dan keduanya berhasil diselamatkan. JadiMama nggak rugi merhatiin anak
itu..”
Sedikit Ify bingungmendengar penjelasan Mama.
Intinya, mengapa Mama sekenanya mengajak orang asingtinggal di rumahnya?
Apa orang itu kerabat dekatnya? Nggak mungkin orang itunggak memiliki
hubungan khusus sama keluarganya.
“Ma.. Ify nggaksuka ada orang asing yang tinggal di rumah ini..” Kata Ify.
“Lho? Kenapa?”Tanya Mama heran.
Aduh..
Mama kenapasih? Kok aneh gitu? Batin Ify. “Ma.. Orang itu bukan
siapa-siapa kita. NgapainMama ajak dia tinggal disini? Pokoknya Ify
nggak mau dia tinggal disini.Apalagi nempatin kamar Mas Rizky!”
“Mama
juga bingungFy. Tapi Mama kasian sama anak itu. Dia nggak punya
keluarga. Satu lagi. Diamirip kakakmu. Kamu kan senang punya kakak cowok
lagi.”
“Sejak kapan Mamakasian sama orang? Plis deh, Ma. Jangan ajak orang itu tinggal di rumah ini..”Mohon Ify.
Mama
Ify yangbernama Gina itu sedikit heran sama sikap Ify. Ify sedikit suka
ngambek dancepat marah. Biasanya, Ify memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Gina mengira Ifybakal terima anak itu tinggal di rumahnya. Tapi
perkiraannya salah.
“Ify mau tidur. Ifycapek.”
Sejak sepulangsekolah tadi Ify belum istirahat. Jadi maklum pikiran Ify lagi kacau. Mungkinbesok Ify bisa kembali normal.
“Tante..” Lirihsuara cowok.
***
Terjadi
keributandi luar sana. Perlahan, Rio membuka matanya dan menyadari
dirinya sedang beradadi kamar yang bersih dan indah. Rio tersenyum.
Wanita berhati malaikat itutelah menolongnya. Tuhan baik padanya. Tuhan
nggak mungkin menjadikan iasebagai manusia yang sial untuk selamanya dan
sedikitpun nggak pernah merasakankebahagiaan.
Ada suara
seorang cewekyang dapat ia dengar. Cewek itu marah-marah karena nggak
suka ada orang asingyang tinggal di rumah ini. Rio menghembuskan
nafasnya. Bagaimanapun, ia bukansiapa-siapa disini. Meski wanita itu
ikhlas menolongnya, tentu ada pula yangnggak setuju dengan kehadirannya
di rumah ini. Termasuk cewek itu.
“Tuhan.. Jika rumahini adalah takdir-Mu, maka aku menerimanya.” Kata Rio pelan. Cowok itu berusahabangkit dari tidurnya.
Keributan itu nggakterdengar lagi. Rio berjalan keluar untuk memastikan bahwa di luar baik-baiksaja.
“Tante..” LirihRio.
Gina menatap Riodengan senyuman. “Udah baikan? Maafkan anak tante tadi. Dia kecapean danmarah-marah.” Ucapnya.
“Oh,
nggak apa-apate. Mmm.. Te, serius ajak Rio tinggal disini? Rio heran
ada orang baik kayak tante.Mending tante kasih Rio pekerjaan. Rio mau
kok kerja apapun.”
“Tidak. Sudah lamatante ingin ada anak
cowok di rumah ini. Sejak anak tante yang bernama Rizkymeninggal, tante
pengen banget nyariin Ify kakak..”
Mendengar Ginamenyebut nama ‘ify’, darah Rio menjadi kaku. Nama itu tak asing lagi baginya.Ify.. Ify.. Ify...
“Ify anak tante?Yang tadi marah-marah itu?” Tanya Rio.
“Ya.
Namanya Ify.Dia baik, tapi sayangnya.. tapi sayangnya dia nggak bisa
merubah sikapnya yangsulit dia hilangkan.” Kata Gina sedih.
“Sikap apa?” TanyaRio penasaran.
“Sampai sekarangini, dia masih menunggu orang yang dinantinya. Gabriel..”
***
Sepulang
sekolah,Ify dan Agni menjenguk Zevana di rumah sakit. Kata dokter,
kondisi Zevana cukupbaik dan besok dia boleh pulang. Ify dan Agni
berjalan menuju ruang tempatZevana di rawat.
“Hai Zev! Gimanakondisi lo?” Sapa Agni.
Zevana tersenyummelihat dua sahabatnya yang datang menjenguknya. “Gue baik. Thanks udah kesini.Gue seneng banget.” Ucapnya.
Walau
Zevana terbaringdi ranjang rumah sakit yang membosankan, ada aura
kebahagiaan disana. Bukankarena kedatangan dua sahabatnya. Tapi ada yang
lain. Ify dan Agni menangkapseseuatu aneh dalam diri Zevana.
“Lo kenapa Zev?”Tanya Agni.
“Ah, nggak papa.Gue cuma seneng aja.” Jawab Zevana.
“Seneng karena apa?Kayaknya bukan karena kita berdua deh.”
Kedua
pipi Zevanamenjadi merah. Kalo ia menceritakan, Zevana pasti malu
banget. Karena inimenyangkut sebuah perasaan yang di alaminya.
“Mmm.. Gue.. Gue..Nggak tau dah. Ngg.. Kayaknya.. Kayaknya gue..”
“Apa? Kok omonganlo putus-putus gitu?” Tanya Agni gemes.
“Gue.. Sepertinyague lagi jatuh cinta..”
Jatuh
cinta? Zevanajatuh cinta? Agni tertawa kecil. Tumben sahabatnya yang
satu itu bisa jatuhcinta. Zevana kan cuek sama cowok.
“Sama siapa?” TanyaAgni.
“Ah,
udahlah. Guenggak tau sama siapa gue jatuh cinta. Tapi cowok itu baik
banget sama gue. Diayang nolongin gue waktu gue mau di culik sama
preman-preman nggak tau diri.Tapi sayangnya dia malah ikut di habisin
sama preman-preman sinting, dan guenggak tau dimana dia sekarang.”
Ify
sedikitterkejut mendengar cerita Zevana. Yang ia tau, pasti cowok yang
diceritakanZevana adalah cowok asing yang tiba-tiba tidur di kamar
kakaknya. Ify jadiheran sama cowok itu. Begitu baiknya sehingga membuat
sahabatnya langsung jatuhcinta. Sementara Agni tersenyum pertanda ia
menyukai cerita Zevana yangterdengar so sweet. Tapi masih so sweet tan
Cakka, hehe..
“Cowok yang lo sukasekarang tinggal di rumah
gue..” Kata Ify tiba-tiba. Membuat Zevana dan Agnimelebarkan mata. Ify
juga nggak tau mengapa kalimat itu yang keluar darimulutnya.
“Hah? Lo serius Fy?Wah, salamin gue ke dia ya. Anaknya cakep lho.” Kata Zevana.
Cakep
apanya? BatinIfy. Meski ia belum tau gimana wajah cowok itu, Ify dapat
menyimpulkan cowokitu adalah cowok biasa aja. Yang memiliki banyak
kekurangan. Tadi sih Ify inginmengintip cowok itu di kamar, tapi ia
urungkan karena kalo ketahuan malu jugakan.
“Tapi gue
males diatinggal di rumah gue. Tau kan, gue nggak suka sama manusia
berjenis cowok. Diajahat sama gue dan nggak memiliki perasaan yang
lembut.” Kata Ify.
“Wah, wah, sejakkapan neng Ify benci
sama cowok? Pasti kan gara-gara manusia bernama Gabriel?Udah lah Fy,
bukannya lo mau buka hati lo buat cowok yang menyukai lo? Apa lomau
nerima kak Cakka lagi?” Kata Zevana.
Agni melotot kearah
Zevana. Dan Zevana hanya tertawa kecil saja melihat perubahan wajah
Agni.Biasa, Agni marah kalo ada orang yang mebicarakan Cakka sama cewek
lain.Cemburu gitu..
“Nggak. Perasaangue sama kak Cakka
udah nggak ada. Mungkin benar kata lo. Gara-gara kak Iyelgue jadi
begini. Gue nggak bisa jatuh cinta lagi dan sekarang membenci
cowok.Nggak enak benar jadi gue.”
“Udahlah Fy, suatuhari
nanti dia akan datang menemui lo. Sekarang lo fokus ke belajar.
Janganpikirin cowok. Kalo lo nggak suka sama penghuni baru lo, ya
cuekkin aja.” KataAgni.
Tapi Ag, sampaikapan gue menunggu?
Tanya Ify dalam hati. Gue capek nunggu Ag jika hasilnyanihil dan gue
menjadi cewek termalang di dunia.
“Ya udah. Kamibalik dulu. Besok kita kumpul seperti biasa. Lo kan udah boleh pulang besok.”Kata Agni dan diangguki Zevana.
***
Sebenarnya,
Ifymalas kembali ke rumah. Lebih baik dia di rumah sakit bersama Zevana
atau dirumah Agni. Tapi hari ini dia lelah sekali. Juga Mama khawatir
padanya kalo ianggak pulang ke rumah dengan waktu yang lebih dari waktu
yang ditentukan. Agnitadi ingin mampir ke rumahnya sebentar hanya untuk
melihat cowok yang disukaZevana. Tapi Ify melarang Agni dan Agni nggak
bisa membantah Ify.
Menurut Agni,belakang-belakangan ini
Ify berubah menjadi cewek yang cepat marah, kesal, danmembenci cowok.
Agni kasihan banget sama Ify dan ingin mengobati hati Ify yangsakit
dengan cara mencari cowok yang bernama Gabriel. Tapi, bagaimana
caramencarinya?
Di teras, Ifymelihat ada cowok yang duduk
santai sambil membaca komik. Ify memerhatikancowok itu dari jauh. Wajah
yang tenang, lembut dan penuh kasih sayang. Boleh iajujur kalo cowok itu
manis dilihat ketika sedang baca komik.
“Gue harus mengusirdia dari rumah ini!” Tekad Ify.
Ketika
Ify sampaidi teras, cowok itu mengangkat wajahnya dan sedikit terenyak
melihat siapa yangada di hadapannya. Seorang cewek manis, berambut
panjang, berponi miring dansedikit ingin mengamuk. Cowok itu paham kalo
Ify tidak suka dengankehadirannya.
“Hai! Namaku Mario.Panggil saja Rio.” Sapa cowok itu ramah. Berusaha menampilkan yang terbaik.
“Gue nggak tanyaknama lo!” Bentak Ify.
Namun
di balikbentakannya itu, Ify merasakan ada yang aneh dengan cowok itu.
Wajah yangsepertinya tak asing lagi dilihat. Pikirannya pun menuju
bingkai foto yangmemuat fotonya dengan Gabriel.
Oh Astaga! Janganbilang kalo...
Gabriel adalah Rio?
“Maaf. Aku hanyaingin berkenalan aja sama kamu.” Kata Rio.
Ify
terdiam danmasih memerhatikan cowok yang bernama Rio. Oh, jangan.
Jangan biarkan pikirananeh itu merajainya. Ify sudah capek dengan
hidupnya. Ia tak mau hidupnyadipusingkan dengan makhluk berjenis cowok.
Dan sekarang...
Ia melihat sesosokcowok yang wajahnya jika
diperhatikan baik-baik mirip banget kayak Gabriel diwaktu kecil. Tapi,
nggak mungkin banget kan dia Gabriel! Namanya aja beda.
“Nama panjang losiapa?” Tanya Ify.
“Mario Stevano.Memangnya kenapa?”
“Lo punya nama lainselain Mario?”
“Nggak.Teman-temanku pada panggil aku Rio, Mario atau Vano. Aku nggak punya namasamaran dan sejenisnya.”
Rio tau apa yangdipikirkan Ify. Ingin sekali Rio tertawa, tapi ia tahan tawanya. Ia tidak inginIfy mengamuk.
“Lo nggak bohongkan?” Tanya Ify memastikan.
Oh ya ampun! KenapaIfy berharap cowok itu adalah Gabriel? Sadarlah Fy! Cowok itu Rio, bukanGabriel! Sadar.. Sadar..
“Nggak. Aku benerannggak punya nama samaran.”
Ify
masuk ke dalamrumah diliputi rasa-rasa yang aneh. Cowok itu.. Ah,
kenapa ia merasa telah lamakenal sama cowok itu? Di lihat dari gaya
bicaranya saja, Ify udah nggak asinglagi. Oh Tuhan! Jauhkanlah pikiran
negatif ini! Itu Rio, bukan Gabriel!
Belum lima menit,Ify
terlelap dalam tidurnya. Disana, ia berharap agar ia bertemu Gabriel
supayaia tau kenyataan yang sesungguhnya.
***
“Kau tau Fy apayang sebenarnya terjadi padaku?”
“Tidak. Memangnyakakak kenapa?”
“Beneran kamu tidaktau?”
“Ify nggak tau kak.Kakak kenapa sih? Kenapa kakak nggak cari Ify sesuai janji kakak?”
Orang
itu hanyatersenyum dan menatap Ify lekat-lekat. Membuat Ify salting
banget. Lalu, wajahorang itu akhirnya terlihat jelas dan Ify bisa dengan
jelas melihat wajah orangyang sangat di nantinya. Yaitu Gabriel.
Wajah
cowok ituamatlah manis dan cakep. Ify akui itu. Cowok itu memiliki
senyuman yang manisdan Ify suka dengan senyuman itu. Senyuman itu sama
persis dengan senyumanGabriel di waktu kecil. Tapi ada yang aneh dari
wajah itu.
Dia kan...
***
TBC....
Link notes :: http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604
Free Contact me ::
087864245325
Thank you (:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar