expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 05 Maret 2014

Forever Love ( Part 18 )

-Forever Love-

Author :: @uny_fahda1D





Part 18

.

.

.

Senja munculmenggantikan siang. Di dapur tampak sibuk. Gina sedang memasak gulai kambingyang lezat dan menggugah selera. Rio mendekat Gina karena tadi Gina menyebutnamanya.

“Ada yang bisa Riobantu?” Tanya Rio.

“Bangunkan Ify. Diasudah lama tidur. Tante nggak ingin nanti malam dia insomnia.” Kata Gina danRio mengangguk. Mudah saja membangunkan Ify dari tidurnya asalkan Ify tidakmemimpikan hal yang indah.

Sampai di kamarIfy, Rio memerhatikan baik-baik wajah manis yang terlelap itu. Rio tersenyumpenuh arti. Pelan-pelan ia membelai rambut Ify.

“Kamu cantik kalokamu lagi tidur, sama kayak dulu.” Kata Rio.

Perlahan, Riomembangunkan Ify dengan cara mengguncang pelan tubuh Ify. Namun Ify belum jugabangun. Tampaknya Ify sedang memimpikan sebuah mimpi yang sangat penting danrugi kalo ditinggali.

“Fy, bangun Fy..Ntar malem kamu nggak bisa tidur..” Kata Rio.

“Fy..”

“TIDAKK !!!” TeriakIfy tiba-tiba dan Rio menjadi kaget.

“Fy, kamu kenapa?”Panik Rio.

Ify menatap Riodengan penuh kebencian.

“TIDAK !! LO BUKANGABRIEL !! LO BUKAN GABRIEL !!” Teriak Ify seperti ada gempa dahsyat yangmengguncang rumahnya.

Sungguh, mimpi yanganeh namun seperti nyata! Disana Gabriel mengatakan kalo dia adalah Rio, danIfy tak terima. Gabriel adalah Gabriel dan Rio adalah Rio. Ify yakin, mimpitadi itu salah gara-gara Rio yang membangunkannya.

“Fy, tenang. Maafinaku kalo tadi..”

“Apa?” Bentak Ifydengan mata melotot. “Puaskan lo ngubah posisi Gabriel di hati gue? PUAS KANLO?! Tapi jangan harap lo bisa mendapatkan gue dengan cara membohongi gue kalolo itu adalah Gabriel. Gue capek dengan semua masalah gue, dan GUE NGGAK MAUNAMBAH MASALAH SAMA LO! NGERTI?!”

Kepala Ify jadipusing. Rio membantu Ify duduk di kursi dekat meja belajar. “Fy, pelan-pelan.Jangan marah. Aku nggak bermaksud..”

“Pergi dari kamargue. PERGI!” Bentak Ify.

“Tapi kamu bangunya dan jangan..”

“Apa? Gue udahbangun bego gara-gara lo!”

Siapa sangka, Ifyyang dikenal lembut bisa berubah menjadi singa betina yang galaknya mintaampun. Dan tadi itu pikiran Ify nggak jernih sehingga setiap perkataannya taditidak tau asalnya darimana.

“Maaf.” Kata Riopelan dan meninggalkan kamar Ify.

Sementara Ifymenatap Rio yang menghilang dari kamarnya. Rio? Apa perkataannya tadi terasamenyakitkan bagi Rio?

“Kak Iyel.. Tadiitu bukan mimpi Ify. Kak Iyel bukan Rio. Kalian berbeda, tapi..” Ify terdiamsejenak. “Tapi kenapa kakak mirip banget kayak Rio? Tapi Rio bilang dia nggakpunya nama samaran. Apa dulu waktu kecil nama kakak bukan Gabriel melainkanRio?”

Kepala Ify tambahpusing memikirkan semua itu. Udahlah Fy! Cowok yang bernama Rio itu keterlaluanbanget. Walau diluarnya baik, belum tentu di dalamnya baik. Dan catatbaik-baik.

Rio bukan Gabrieldan Gabriel bukan Rio.

***

Jika Ify memilikisemangat tinggi menuntut ilmu, hari ini Ify begitu lemas. Rumus-rumus di papandan penjelasan dari sang guru tidak dihiraukannya. Agni yang duduk di sampingIfy langsung menyenggol lengan Ify.

“Lo kenapa? Adamasalah?” Tanya Agni.

Ify yang sedangmelamun langsung kaget. “Eh, nggak ada. Pelajaran apa sekarang? Matematika atobologi?”

Agni memukuldahinya merutuki kebodohan Ify. “Ify.. Ini udah jam pulang. Daritadi gueperhatiin lo nggak nyimak penjelasan guru. Lo aneh deh hari ini.”

Aneh karena cowokbernama Rio yang tiba-tiba tinggal di rumahnya. Semua ini bagaikan mimpi. Ifybingung apakah dirinya berada di dunia nyata atau bukan.

“Ntar sore gue,Zevana sama pacar gue tercinta ke rumah lo. Mau kenalan sama penghuni baru lo.Yuk pulang!”

“Ng.. Iya deh..”Jawab Ify dan masih bingung.

Mungkin bisadipastikan kedatangan Agni, Cakka dan Zevana dianggap sebagai kedatanganmendadak karena nggak minta ijin dulu sama pemilik rumah.

***

Jarak rumah Ifydengan sekolah nggak jauh-jauh amat. Biasanya Ify diantar sama Papa atau Mama.Tapi kali ini Ify ingin pulang naik angkutan umum. Supaya bisa merasakanperjuangan anak-anak demi mendapatkan tempat duduk dan bisa pulang dengan cepatdan selamat.

“Tumben kamu naikangkutan umum. Kenapa kamu nggak minta Mama jemput kamu?” Tanya Gina yangmelihat Ify pulang sekolah dengan keringat yang banyak.

“Nggak papa.Sekali-sekali kan boleh.”

“Ya udah. Ohya,mulai besok kamu berangkat dan pulang sekolah sama Rio. Mama udah daftarkan Riodi sekolahmu, dan kamu nggak boleh nolak sama keputusan ini.”

Rio lagi dan lagi.Mama terlalu sayang sama Rio. Sebenarnya, siapa sih Rio itu? Kalo cuma orangasing, kenapa diperhatikan seperti itu?

“Fy, cobalahmenerima orang yang butuh pertolongan kita. Bisa jadi kan Rio sukses danberterimakasih sama Mama dan Papa karena telah mendidiknya jadi anak baik danmembiayainya sehingga cita-citanya terwujud? Bukannya kamu pengen sekali punyakakak cowok semenjak Mas Rizky meninggal?”

Ify jadi teringatkejadian kemarin. Ketika ia dibangunkan oleh Rio dan sekenanya Rio masuk ke dalammimpinya dan menggantikan Gabriel. Kalo boleh jujur, Ify sangat membenci Riodan ingin membuang Rio dari tempat ini.

“Ma, itu kan dulu.Sekarang beda. Ify bukan anak kecil lagi. Ma, Ify mohon sama Mama. Ify nggakmau ada orang asing yang tinggal di rumah ini. Memangnya, Mama kenal akrabnggak sama Rio?”

“Hhh.. Nggak taujuga. Tapi hati Mama yang ingin mengurus anak itu.”

“Tapi kan Ma, diaitu cowok. Dia udah besar. Dia bisa hidup tanpa kita. Dia..”

Suara langkah kakimendekati mereka. Ify menyadari ada Rio yang daritadi memerhatikan perdebatankecil antara dia dan Mama.

“Te, maaf karenakehadiran Rio disini membuat rumah tante kacau. Kalo boleh, Rio akan pergi darirumah ini. Ify benar, Rio udah besar dan bisa hidup sendiri. Rio emang bukansiapa-siapa tante.” Kata Rio.

“Ya.. Pergi sana!Nggak ada gunanya lo disini!” Kata Ify lalu meninggalkan Gina dan Rio yangsaling pandang-memandang.

“Yo.. Tolong janganpergi dari rumah ini..” Mohon Gina.

Dan Rio mengertiserta paham dengan ucapan Mama Ify. Ingin sekali ia meninggalkan rumah indahini. Tapi ada satu alasan yang membuatnya harus tinggal di rumah ini. Bukankarena Gina yang memaksanya tinggal disini. Bukan juga karena ia betah tinggaldisini.

Tapi karena Ify.

***

“Ah, gue nggaksabaran nih ketemu cowok itu..” Kata Zevana.

Di belakangnya adaCakka dan Agni yang tersenyum jahil melihat Zevana yang sedang dilanda cinta.Mereka bertiga kini sampai di rumah Ify. Mudahan saja Ify ada di dalam dan maukeluar.

“Cari Ify ya?”

Seorang cowok yanghendak ingin keluar rumah melihat kedatangan tiga orang yang bisa ia tebakadalah teman Ify. Cowok itu juga hafal dengan wajah cewek yang daritadisenyumin dirinya. Itukan cewek yang pernah dihadang preman-preman dan cowok itumerasa bodoh karena nggak bisa nyelametin cewek itu.

“Bukan, tapi nyarikamu.” Kata Zevana yang mendapat toyoran dari Agni.

“Jangan hirauindia. Dia cewek stres.” Kata Agni.

Cowok yang bernamaRio itu tertawa. “Kalian bertiga teman Ify kan?” Tanyanya.

“Iya, Ifynya ada?”Tanya Agni.

“Ada di dalamkamar. Masuk aja deh. Rumah ini lagi sepi. Mbak Osa lagi ada kuliah sore.”

Wah-wah, kayak tamupenting aja, kata Zevana dalam hati sambil tersenyum. Diam-diam ia melirik Rioyang kalo dilihat bisa memfreshkan mata.

“Kamu siapanyatante Gina?” Tanya Cakka.

“Bukan siapa-siapa.Tante Gina yang langsung mengajakku tinggal di rumah ini. Dia adalah wanitayang baik.” Jawab Rio.

Datang seorangcewek yang mengenakan kaus panjang yang menutupi celana pendeknya. Ify sedikittak suka dengan kedatangan teman-temannya itu.

“Udah sembuh?”Tanya Ify ke Zevana.

“Udah, malahanmakin sehat pas gue liat cowok itu. Boleh kan Fy gue ambil cowok itu? Lo nggaknaksir kan sama dia?”

Ingin saja Ifymuntah mendengar izin Zevana yang menurutnya sangat bodoh. Ambil aja cowok itu,toh nggak ada pengaruhnya baginya.

“Tersrah lo. Ohya,gue males ngobrol sama kalian. Gue masuk kamar aja, mau belajar. Terserahkalian mau apa, asalkan jangan habisin makanan di kulkas..”

“Ishh.. Aneh bangettuh cewek. Berubah drastis.” Kata Zevana.

“Emang ada apadengan Ify?” Tanya Rio.

“Lo belum tau?”Tanya Zevana semangat. “Sejak dia ditinggal sama cowok yang bernama Gabriel,Ify jadi gila. Dia nggak mau menyukai cowok selain Gabriel. Padahal, Ify naksirsama cowok yang menembaknya. Tapi sayangnya, sampai sekarang Ify belum maumembuka hatinya buat cowok-cowok dan jadi stres kayak gini. Tapi gue salut samadia. Ify setia menunggu Gabriel dan nggak akan berhenti menunggu. Meskipenantiannya nggak membuahkan hasil.” Jelas Zevana.

Penjelasan Zevanayang detail cukup membuat hati Rio menjadi sedih dan merasa bersalah. Sebesaritukah cinta lo sama Gabriel, Fy? Selama ini lo menunggu dia dan mempertahankancinta lo itu? Fy, apakah gue harus jujur sama lo?

“Lo kenapa? Kenapawajah lo jadi sendu gitu?” Tanya Zevana.

Rio mengangkatwajahnya yang tadi ia tundukkan. “Ada kalanya aku berbagai cerita dengankalian..” Lirih Rio.

***

Jam di kamarnyamenunjukkan pukul satu dini hari. Ify terbangun dari tidurnya. Keringat dinginmembasahi wajahnya. Mimip buruk. Ini bukan mimpi biasa. Mimpi ini sepertinyata. Ify tidak berani mengingat mimpi itu.

Pelan-pelan, Ifyberjalan dan menatap wajahnya di depan cermin. Tiba-tiba air matanya menetesturun membasahi pipinya.

“Kak Iyel, teganyakakak.. Teganya kakak..” Tangis Ify.

Isakan Ifyterdengar sampai di telinga seorang cowok yang juga sedang bangun malam. Cowokitu hafal dengan isakan itu.

“Fy..”

Rio sudah ada dikamar Ify dan menyadari kondisi Ify yang buruk. Ia takut Ify akan marah-marah.Tapi Ify tak berespon melihat kedatangannya di kamar ini.

“Fy, kamu kenapa?”Tanya Rio.

Isakan ituterdengar semain kencang. Ify terduduk lemas di kasurny, dan menyadari adatubuh yang memeluknya erat. Ify merasakan kehangatan dari pelukan itu.

“Aku yakin, Gabrielmasih mengingatmu dan dia sebentar lagi akan menemuimu.” Kata Rio pelan.

Ify kaget mendengarucapan Rio yang sering ia dengar di alam mimpinya. Tapi Ify nggak mau berpikirlagi. Kepalanya sakit jika ia memikrkan Rio dan Gabriel. Dua cowok yang sulitia bedakan.

“Ka.. Kakak kenalKak Iyel?” Tanya Ify.

Mulutnya yangtiba-tiba menyebut Rio dengan sebutan ‘kakak’ membuat hati Rio bahagia. Iarindu sekali dengan suara manis yang mengucapkan kata ‘kakak’ kepadanya.

“Kalo kenal kenapa dankalo nggak kenapa?” Rio balik nanya.

“Ngg.. Entahlah.Ify nggak bisa cerita sekarang.”

Dan Ify terlelapdalam pelukan hangat itu. Hatinya merasakan ketenangan dan siap melanjutkanmimpinya. Rio tersenyum melihat Ify yang terlelap dalam tidur.

“Gabriel ada didekatmu saat ini..” Kata Rio pelan.

***

Suasana sekolah dasar itu tampak ramai. Anak-anak SDkelas satu pada lari-larian dan mencari Ibunya. Ini pertama kali mereka memakaicelana atau rok berwarna merah dari sekolah.

Seorang gadis kecil yang kira-kira berumur enam tahunberjalan riang menemui Ibunya. Umur anak itu dibilang seumuran anak TK. Tapikarena kepintaraannya ia langsung disuruh masuk SD saja sama guru TKnya.

Gadis kecil itu bernama Ify. Wajahnya malu-malu saatmelihat kakak-kakak kelasnya yang menggodainya. Ibunya malah tersenyum dan ikutmenggodai anak bungsunya.

“Gimana sekolah pertamamu? Siapa nama gurumu?” TanyaGina, Mama dari gadis kecil Ify.

“Bu Lily namanya. Ify suka sama guru itu.” Kata Ify.

Ekor matanya melihat seorang anak laki-laki yang umurnyadua tahun di atasnya. Anak laki-laki itu tersenyum melihatnya. Ify jadi malu.Lalu anak laki-laki itu mendekati Ify.

“Siapa kamu? Kok ngegemesin ya?” Tanya anak laki-lakiitu.

“Mmm.. Namaku Ify..” Jawab Ify malu-malu.

Dari sorot mata bening Ify, Ify sangat kagum sama anaklaki-laki itu. Dia ingin sekali berteman sama anak itu. Tapi rasa malunyamenahannya. Seharusnya dia bermain bersama teman perempuannya, bukan sama anaklaki-laki. Bukannya main boneka barbie malah main robot-robotan.

“Oh Ify ya, nama yang bagus. Namaku..”

Belum sempat anak itu melanjutkan pembicaraan, temannyamenariknya dan anak laki-laki itu nggak bisa berontak. Ify melihat kepergiananak laki-laki itu dengan wajah sedih.

“Mama.. Aku pengen berteman sama dia..” Kata Ify.

***

Hari ini, Rio sudahmulai sekolah. Dia sekelas sama Cakka. Baru menampakkan kaki di SMA Star,murid-murid cewek pada nggak tenang dan ribut melihat kedatangan murid baruitu. Namanya juga orang cakep. Pasti banyak diliatin sama cewek-cewek.

“Nama gue Ray, namalo Rio ya tadi? Soalnya gue nggak merhatiin lo tadi.” Tanya cowok yang kinimenjadi teman bangku Rio.

“Iya, nama gueRio.” Jawab Rio.

“Hmmm.. Lo bakaljadi Most Wanted Boy di SMA Star. Bisa-bisa Cakka cemburu nanti sama lo.” KataRay sengaja melirik ke arah Cakka.

“Hehe.. Mungkinaja. Ntar ceweknya juga gue rebut..” Kata Rio.

Cakka langsungmelotot ke arah Ray dan Rio. Sementara Ray dan Rio cekikikan. Cakka itu terlalusayang sama Agni dan nggak suka ada cowok yang bicarain Agni di belakangnya.Posesif sekali bukan?

“Tenang aja, gueudah ada cewek yang akan gue jadikan pacar. Ntar pas pulang ini gue tembak diadi taman sekolah.” Kata Rio.

“Wau! Siapa?” TanyaRay.

“Ntar lo tau.”Jawab Rio misterius.

***

“Zeva!” Teriak Rio.

Yang dipanggilmenoleh ke belakan lalu tersenyum. “Ada apa? Ada apa lo ajak gue ke tempat ini?Wah, kok kayaknya gue ngerasa ada cowok yang mau nembak cewek ya..”

Rio tersenyummendengar ucapan Zevana. Di tangannya ada setangkai bunga mawar dan cokelatyang berbentuk cinta. Tiba-tiba, Rio berlutut di hadapan Zevana.

“Zeva.. Would yoube my girl?” Tanya Rio.

***



TBC....

Link notes ::

http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

Free Contact me ::
087864245325

Thankyou (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar