expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 02 November 2013

Miracle of Rainbown ( Part 14 )

Hy all !!

Ini part 14 nya, maap kalo pendek ato gak memuaskan ,

Terus baca ya cerbung gaje q ini, hehehe :D


Part 14

.

.

.

Kecemasan terlihat jelas pada wajah suami-istri itu. Asri mondar-mandir di luar ruangan tempat putrinya dirawat. Sementara Iqbal duduk ditemani hati dan jiwa yang tidak tenang. Acha? Kenapa kamu bisa terkena kanker? Padahal keluarga Papa nggak ada yang terkena kanker. Itulah kuasa Tuhan. Jika Tuhan menakdirkan putrinya terkena kanker, tentu takdir itu nggak bisa diubah. Kitalah yang berusaha dan Tuhan yang menentukan.

Seorang dokter keluar dari ruangan tempat Acha di rawat. Dokter itu berbicara serius dengan Iqbal. Asri menyimak pembicaraan itu dengan hati yang tidak tenang.

“Penyakit anak anda semakin parah. Tapi tenang saja, kami berusaha menyembuhkan putri anda. Berdoalah. Tuhan pasti mengabulkan doa hamba-Nya.”

“Terimakasih dok. Lakukan yang terbaik untuk putri saya.” Jawab Iqbal.

Dokter itu mengangguk seraya meninggalkan Iqbal. Iqbal menatap istrinya yang sepertinya ingin menangis.

“Percayalah, Tuhan akan menyembukan penyakit putri kita.” Kata Iqbal tersenyum.

“Iya Pa.” Jawab Asri.

Hatinya mulai tenang. Namun, ada sesuatu yang tidak bisa ditenangkan #halah#. Ia teringat dengan Rio, kekasih putrinya itu. Setelah ia memberi kabar ke Rio, ia tidak yakin Rio tenang. Tentu Rio memohon pada Papanya untuk segera terbang ke Singapura demi menjenguk Acha, cintanya yang tak pernah tergantikan. Selamanya.

***

“Sudah capek nih teriaknya?”

“Siapa lo?” Ketus Sivia tanpa menoleh pada orang yang memanggilnya. Orang itu duduk di samping Sivia.

“Gue nggak sedih kok Vi, asalkan lo bahagia.” Kata orang itu yang tak lain adalah Alvin. “Tapi jika diliat dari wajah lo, lo kok sedih gitu ya? Ada masalah apa?” Lanjut Alvin.

Setelah ia sadar cowok di sampingnya adalah Alvin, perasaannya campur aduk. Ingin sekali ia memeluk Alvin dan mengatakan kalo ia cinta ama Alvin. Tapi, di sisi lain hatinya menolak untuk melakukan semua itu.

“Gue mencintai lo dengan sepenuh hati. Gue sadar, lo lah cinta gue yang sebenarnya. Meskipun lo nolak gue atau benci gue, gue nggak akan pindah ke lain hati. Hanya lo Vi yang ada direlung hati gue..” Kata Alvin.

Langit berubah menjadi gelap, pertanda hujan segera tiba. Namun, kala itu matahari tidak mau mengalah. Sang surya itu tetap menyinari dunia. Lalu, rintik-rintik air turun membasahi sebagian kota Bandung. Alhasil, muncul di langit sebuah lengkungan yang indah.

“Pelangi itu begitu indah.” Kata Alvin menatap pelangi di atas langit itu. Sivia tertarik dan memilih melihat pelangi itu.

“Gue akhirnya tau kenapa Rio muji pelangi habis-habisan.” Kata Alvin.

“Ohya?” Tanya Sivia.

“Coba lo liat pelangi itu. Cantik bukan? Perasaan gue nyaman kala gue liat pelangi itu. Gue yakin, masalah Rio sama kayak gue. Tentang cinta dan kesakitan.” Kata Alvin.

Sivia tidak mengerti.

“Gue tau lo nggak ngerti. Sedikit gue buka rahasia Rio. Cowok itu udah punya pacar dan pacarnya meninggalkannya. Makanya dia depresi berat dan sikapnya berubah kayak bunglon.” Kata Alvin.

Jadi, Rio udah punya pacar? Terus, gimana reaksi Ify dan sejuta cewek yang mengidolakan Rio? Tentu mereka patah hati. Tapi, kok cewek Rio meninggalkan Rio ya? Ada apa sih? Lha, kok gue jadi penasaran gitu ya?

“Cerita gue gantung ya? Gue aja kecewa sama Rio karena dia nggak mau cerita lagi.” Kata Alvin yang dapat membaca pikiran Sivia.

“Mmm, jangan omongin Kak Rio deh. Via tambah penasaran lagi.” Kata Sivia.

Alvin tersenyum seraya merangkul Sivia. Gerimis dan pelangi yang menemani mereka berdua. Rangkulan itu semakin lama semakin terasa hangat dan berubah menjadi pelukan. Oh, inilah yang dinamakan cinta sejati, batin Sivia. Tuhan.. Apa aku harus mengubah keputusanku? Apakah aku siap menjadi pacar kak Alvin? Lalu, kalo aku sakit hati gimana? Pertanyaan itu berkecamuk dipikirannya.

“Via.. I love you..” Kata Alvin mencium kening Sivia.

Dan, mereka berubah menjadi sepasang kekasih yang saling menyayangi satu sama lain. Alvin dan Sivia. Semoga cinta mereka abadi, itulah harapan mereka. Pelangi yang menjadi saksi berseminya cinta mereka.

***

Berita terbaru dan terhangat...
ALVIN, SALAH SATU DARI ANGGOTA CRAG KEMARIN RESMI PACARAN DENGAN ADIK KELAS YANG BERNAMA SIVIA. LALU, APAKAH CINTA MEREKA KAN ABADI? APAKAH ALVIN HANYA MEMPERMAINKAN SIVIA SAJA? ENTAHLAH....

 “Adek lo udah pinter pacaran ya?” Tanya Riko pada Dayat.

“Lo yakin Sivia disana adalah Sivia adek gue?”

“Yaiyalah, nama Sivia Azizah kan cuman ada satu disini.”

Meskipun perkataan Riko benar, Dayat tidak percaya. Adiknya jadian ama Alvin yang merupakan most wanted boy disini? Pakai pelet apa tuh Sivia? Tapi sih kalo bukan karena ditembak Alvin, kenapa kemarin Sivia kelihatan bahagia?

“Minggir-minggir!” Kata suara cewek. Cewek itu membaca tulisan besar yang ditempel di mading sekolah. Gila! Berita ini masih aja ditempel. Kayak nggak ada berita lain. Siapa juga sih yang menempelnya?

Semua emang benar. Mantannya itu jadian ama Sivia, cewek yang pernah ia sekap di markasnya. Febby nggak cemburu atau apa, tapi ia kasian ama Alvin. Tuh cowok teganya sih nembak adek kelas yang nggak tau apa-apa.

“Salah sendiri lo selingkuhin Alvin.” Kata Riko.

Febby memelototi Riko. “Siapa juga yang cemburu? Gue kasian ama teman lo itu, Alvin. Nembak cewek yang nggak bermutu.” Kata Febby santai. Bahkan ia nggak tau disampingnya ada Dayat.

“Ooo, jadi lo ngatain adek gue cewek rendahan gitu?” Kata Dayat.

“Ng..” Sialan! Kenapa gue nggak nyadar sih kalo ada kakak Sivia? “Emang.” Kata Febby seraya meninggalkan tempat itu. Dipikirannya yaitu, ia ingin sekali menghancurkan hubungan Alvia. Harus! Ia yakin teman-temannya akan membantunya.

“Ke kelas yuk!” Ajak Riko.

Dayat nggak menanggapi perkataan Riko. Kepergian Febby tadi membuatnya merasakan ada sesuatu yang dapat menghancurkan hubungan adiknya itu dengan Alvin. Siapa itu? Febby cs? Bukannya Febby nggak cinta lagi ama Alvin? Atau cewek lain yang cemburu ama Sivia?

***

“Gila lo Fy! Bagaimana ca..”

“Pssst, diem! Ntar kalo ada yang tau gimana?” Kata Ify. Ia nggak mau kejadian dulu terulang kembali. Kalo sampai ada yang tau, kameranya bakal hancur saat itu juga.

Sivia mengerti dan berbicara dengan volume yang paling kecil. Ia penasaran betul dengan cerita Ify ketika Ify diam-diam motret Rio yang lagi main basket. Wah, pasti asyik tuh ceritanya!

“Kak Rio nggak marah?” Tanya Sivia pelan.

“Nggak. Dia malah tersenyum. Vi, gue pengen kayak elo. Lo udah jadian ama kak Alvin, sekarang, tinggal gue nih yang belum jadian ama kak Rio.”

Wah, Ify udah mulai percaya diri tuh! Sebagai sahabat, tentu Sivia mendukung Ify. Gampang kan bicara ama Alvin dan Alvin ngasih tau ke Rio dan RiFy pun jadian.

“Ntar deh gue kasih tau ke Alvin dan Alvin yang kasih tau ke kak Rio.” Kata Sivia. Ia nggak manggil Alvin dengan sebutan ‘kak’ lagi.

“Ng.. Jangan deh. Gue nggak berani. Gue mau usaha sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.” Kata Ify.

“Ya udah deh. Tapi ntar kalo kak Rio jadian ama cewek lain, lo jangan cemburu ya.” Kata Sivia.

“Rio udah punya pacar kok.” Kata sebuah suara yang mengagetkan dua cewek itu.

***

Pelajaran kelas 2IPA-1 di jam ketiga dan keempat adalah olahraga. Berhubung Pak Richard berhalangan masuk, semua murid 2IPA-1 bebas melakukan apapun. Tentu yang nggak suka ama pelajaran olahraga langsung ngacir ke kantin. Ada juga yang ke perpus. ( Kalo gue ke perpus )

CRAG hari itu nggak kompak. Alvin dan Gabriel memilih main futsal di gedung yang udah selesai dibangun dua bulan yang lalu. Sementara Rio dan Cakka nggak melakukan aktivitas apapun. Dua cowok itu diam di kelas sambil memikirkan masalah yang mereka alami.

“Lo nggak ke lapangan?” Tanya Rio.

Cakka menggeleng.

“Agni?” Tanya Rio. Anggota CRAG lainnya tau kalo ketua CRAG itu sedang ada masalah ama Agni.

Cakka berlaih pandang dan kini berhadapan dengan Rio. “Lo tau kalo gue pernah hilang ingatan?” Tanya Cakka.

“Nggak. Tapi lo pernah cerita kalo lo nggak bisa mengingat masa lalu lo.”

Memang benar. Ia nggak tau kenapa otaknya sulit mencoba kembali mengingat masa lalunya. Apa masa lalunya itu begitu kelam sehingga otaknya tidak mampu mengingat masa lalu itu? Tapi, sedikit ia mengingat. Di masa lalunya itu ada dua cewek yang sangat ia sayangi.

“Gue ingat. Ada dua cewek yang dulu sangat gue sayangi.” Kata Cakka.

“Siapa?” Tanya Rio.

Cakka mengangkat bahu. Apa jangan-jangan dua cewek itu adalah Agni dan Oik? Buktinya, mengapa Oik pernah bilang kalo Agni berjanji pada Oik untuk menjauhinya? Apa ia dan Agni nggak boleh bersatu?

“Lo tau kenapa gue nggak dikasih dekatin Agni sama Oik?” Tanya Cakka.

Pertanyaan aneh! Batin Rio. Dirinya bukan Oik. Ngapain juga Cakka menanyai hal itu? Ah ya, bukannya sebentar lagi ulangan semester dua dan libur panjang? Rio nggak sabaran menunggu hari indah itu datang.

“Gue mau menyendiri dulu dan berusaha mengingat masa lalu gue.” Kata Cakka bangkit dari duduknya lalu meninggalkan Rio. Sebelumnya, Cakka membalikkan badan dan menatap Rio. “Pelangi emang ajaib.” Kata Cakka singkat. Setelah itu ia menghilang di kelas.

‘Pelangi emang ajaib.’ Rio kembali teringat dengan Tante Asri mengenai keadaan Acha yang adalah pacarnya. Katanya, kondisi Acha makin memburuk. Rio takut. Cowok itu takut kehilangan cinta pertamanya. Mungkin, setelah Acha tiada, ia tak akan bisa lagi merasakan cinta yang sebenarnya. Kecuali...

***

Bel istirahat berbunyi. Alvin dan Gabriel yang sedang asyik main futsal memberhentikan permaiannya. Masing-masing meneguk air mineral yang mereka bawa tadi. Setelah itu, mereka berjalan ke kantin.

“Gue ke sana dulu ya.” Kata Alvin. Gabriel mengangguk.

Tujuan Alvin pergi ke kantin yang paling ujung yaitu bertemu pacarnya. Aha! Disana Sivia lagi ngobrol ama Ify. Diam-diam Alvin menyimak pembicaraan mereka. Lho? Kok mereka pada omongin Rio ya?

“Ya udah deh. Tapi ntar kalo kak Rio jadian ama cewek lain, lo jangan cemburu ya.” Kata Sivia.

Apa lebih baik ia memberitahu pada Sivia dan Ify agar mereka tau siapa Rio yang sebenarnya? Kalo ntar Rio marah gimana? Ia saja susah payah memaksa Rio menceritakan mengapa sikap Rio berubah seperti sekarang ini.

“Rio udah punya pacar kok.” Kata Alvin akhirnya.

“APA??” Kaget Sivia dan Ify.

***

Udara sejuk membuat sore itu terasa lebih segar. Walau sore itu nggak ada pelangi, keindahan alam masih tetap stabil(?). Keempat cewek diam-diam berjalan menuju sebuah tempat rahasia. Ya, tempat rahasia dimana Rio suka menyendiri. Mereka tau dari Gabriel. Shilla yang memaksa Gabriel membocorkan sedikit dimana tempat ketika Rio ingin menyendiri.

“Lo yakin?” Tanya Febby.

“Ya.” Jawab Shilla.

“Apa lo nggak kasian ama Gabriel?” Tanya Febby.

Gabriel lagi Gabriel lagi. Selalu saja Febby menyebut nama Gabriel di saat rencana mulai berjalan. Tapi ia juga sih. Ntar resikonya besar banget. Ah, biarin. Cuman seminggu doang kok. Apa salahnya juga sih melaksanakan rencana ini?

“Tapi lo harus janji. Setelah rencana ini berjalan lancar, lo nggak akan ngejer-ngejer Rio lagi.” Kata Febby. Ow, apa Febby naksir ya ama Rio?

“Yaiyalah Feb. Gue kan cuman mau jadi man..”

Ups! Hampir aja Shilla memberitahu rencana itu. Kalo aja Pricilla dan Oik nggak ikut, tentu Shilla berani mengatakannya. Febby kan udah tau apa rencananya itu.

“Shill, gue yakin, besok ada gosip kalo lo diam-diam nyium Rio dan mereka semua tau kalo lo ama Rio udah jadian dan..” Kata Oik.

“Diam lo!” Bentak Shilla. Ia melempar kamera itu ke Oik. Puih, hampir aja kamera itu jatuh kalo tangan Oik belum siap menangkap.

Pelan-pelan, mereka mendekati Rio. Shilla yang berada paling depan. Oik siap dengan kameranya walau sedikit ragu.

“Shilla mo buat fitnah ya?” Bisik Oik ditelinga Febby. Febby mengangkat bahu.

“Oke. Cepetan!” Bisik Febby.

***

Berita pagi ini, yang paling terbaru dan yang paling heboh dari berita lainnya. Yang mengalahkan berita sebelumnya.

AKHIRNYA! MARIO, COWOK IDOLA SEKOLAH YANG TELAH LAMA JOMBLO KINI TELAH MEMILIH PILIHAN HATINYA, YAITU.... ASHILLA....

 “Rio gila!” Umpat seorang cowok seraya mencabut berita itu.
***
TBC....
Kalo ada yang aneh ato gak nyambung komen aja


Kalo mau baca dari part awal buka aja ya blogku : http://risedirectioners.blogspot.com
ato link notesku : http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604

Free Contact me : 083129582037 ( axis )

Makasiiii (:

Follow : @uny_fahda19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar