expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 22 September 2016

Get Your Heart On!: ( 7 ) Freaking Me Out



Casting:

David Desrosiers as himself

Whoever you want as Olivia

Whoever you want as Jessie

.

            Akan aku temukan cara apapun untuk membuat bayanganmu hilang dari pikiranku.”

***

            Satu bulan berlalu…..

            Apakah aku baik-baik saja? Sudah satu bulan berlalu tapi aku tidak merasakan perubahan apapun. Semuanya sama saja. Aku tetap merasakan hal yang sama saat terakhir aku rasakan satu bulan yang lalu. Tepatnya di hari senin itu. Segalanya berakhir dengan tiba-tiba dan itu tentu saja melenceng jauh dari rencana-rencana yang kita bangun.

            Kurasa aku belum sembuh total. Aku masih merasakan adanya kepingan-kepingan kenangan yang seharusnya aku buang jauh-jauh. Ini jauh diluar dugaanku. Kukira semuanya akan baik-baik saja tapi kenyataannya sangat menyakitkan. Kini, aku duduk termenung di sebuah café yang menyimpan banyak kenangan indah bersamanya, apalagi saat hujan tiba membuat suasana menjadi ceria.

            “David..”

            Suara itu.. Tidak! Aku terlalu memikirkannya hingga setiap suara yang aku dengar adalah suaranya. Sekarang bagaimana caranya menyingkirkan semua itu dari pikiranku? Aku bodoh sekali, sangat bodoh.

            “David!”

            Aku tersadar, lebih tepatnya lagi terbangun dari alam pikiranku yang membuatku gila seperti ini. Kemudian aku menatap sepasang mata biru yang memang begitu indah. Tapi kenapa rasanya.. kenapa rasanya semua itu palsu?

            “David! Kenapa kau berada disini? Seharusnya tiga puluh menit yang lalu kau menjemputku!”

            Namanya Olivia, dia adalah kekasih baruku tapi kurasa aku tak benar-benar mencintainya. Tiga hari lalu kami pacaran. Kukira Olivia bisa membuatku sembuh dari penyakitku ini tapi kenyataannya semakin memburuk. Bahkan mungkin aku bisa saja membuat hati Olivia hancur.

            “Maafkan aku.” Ucapku dengan segala kebodohanku.

            Olivia menatapku dengan sebal sambil melipat tangannya di dada. “Kau masih memikirkannya?” Tanyanya.

            Pertanyaan yang sangat tidak aku duga. Olivia adalah sahabat dari mantanku itu, maksudnya gadis yang berhasil membuatku gila seperti ini. Sedikit aku ceritakan tentang kisah cintaku yang berakhir menyedihkan. Namanya Jessie. Sudah dua tahun kami menjalani hubungan tapi satu bulan yang lalu tiba-tiba Jessie memutusiku padahal aku sangat mencintainya dan tidak ingin kehilangannya. Jessie meninggalkanku tanpa sebab.

            Boleh saja Jessie meninggalkanku, tapi dia harus benar-benar meninggalkanku tanpa menyisakan bayangannya yang selalu tidak bisa aku hindari. Setiap saat aku selalu teringat olehnya. Sekarang aku menjalin hubungan dengan Olivia tapi Olivia sama sekali tidak bisa membuat hatiku menjadi lebih baik.

            “David! Kau menghayal lagi!” Bentak Olivia.

            Entah sejak kapan gadis itu meninggalkanku. Maafkan aku. Aku memang jahat dan bodohnya menjadikannya sebagai kekasihku padahal dari hatiku yang paling dalam aku tidak bisa mencintai Olivia.

            Ku hirup kopi terakhirku lalu meninggalkan café itu, café yang sering aku kunjungi saat masih bersama Jessie. Aku tersenyum samar. Semuanya tak akan bisa kembali seperti dulu lagi. Aku tak akan bisa lagi menggenggam tangan Jessie, tak akan!

***

            Rasanya malas sekali untuk bangun, bahkan membuka mata saja susah padahal aku ada kuliah pagi. Tapi untuk apa kuliah jika berujung tidur di kelas lalu dimarahi oleh dosen? Maka aku beritahu temanku kalau aku tidak bisa kuliah hari ini karena sakit. Biarlah, bukankah aku juga sedang sakit?

            Ternyata putus cinta itu sangat sakit. Tapi kurasa dulu aku pernah mengakhiri hubungan dengan beberapa gadis tapi tidak sesakit ini. Rasanya Jessie sudah menjadi cinta sejatiku namun dia tega meninggalkanku.

            Setelah mandi dan sarapan, aku memutuskan jalan-jalan keluar demi mencari udara segar. Aku sangat membutuhkan angin dan suasana di luar sana karena mungkin itu bisa membuat perasaanku menjadi baik daripada mengurung diri di kamar.

            “Hei Dave! Kau tidak kuliah hari ini?”

            Jantungku berdebar-debar mendengar suara itu. Aku tidak sedang bermimpi kan? Aku membalikkan tubuhku dan menemukan sosok gadis yang memang tak asing lagi namun terasa asing bagiku. Argh! Kepalaku menjadi sakit. Kuharap yang aku lihat hanyalah fatamorgana saja.

            “Kau siapa?” Tanyaku layaknya orang yang tidak waras.

            “Kau kenapa? Aku Jessie! Kau sedang sakit ya?” Ucap gadis itu.

            Aku tertawa hambar. Rasanya ingin berteriak sekencang-kencangnya. Gadis dihadapanku itu memang Jessie, sosok gadis yang sudah menghancurkanku dan membuatku gila seperti ini. Lihat, Jessie nampak baik-baik saja sedangkan aku? Cinta memang menyakitkan.

            “Kau berbeda dari Jessie biasanya.” Ucapku.

            “Ohya? Aku sama sekali tidak berubah, kau yang berubah!” Ucap Jessie.

            Kepalaku terasa pening. Aku putuskan kembali ke rumah dan menuju tempat yang aku sayangi yaitu kamarku. Bayangkan saja, seseorang yang dulu sangat kau cintai kini terasa asing bagimu. Terlihat bukan sosoknya yang seperti dulu, bahkan berubah menjadi sosok palsu yang harus kau bencikan.

            Aku membuka ponselku. Satu pesan masuk dari Olivia. Dia tau kalau aku sedang sakit. Katanya sehabis kuliah nanti dia ingin menjengukku. Bisa saja aku mencintai Olivia jika bayangan Jessie tidak lagi menghantuiku.

            Setelah menunggu waktu yang cukup lama, Olivia datang sambil membawa beberapa makanan. Olivia berbeda dari Jessie. Olivia lebih bersikap seperti layaknya seorang wanita sedangkan Jessie tidak. Olivia pandai membuat makanan dan aku sangat menyukai makanan buatannya. Tapi semua itu tidak berpengaruh bagiku. Bayangan Jessie tetap saja menghantuiku walau sosoknya kini samar-samar dan seakan-akan tidak aku kenali.

            “Move on itu memang susah, tapi kau harus mencobanya, oke?” Ucap Olivia.

            Apa? Jadi Olivia tau kalau aku masih belum bisa melupakan Jessie? Kuharap gadis itu tidak sakit hati karena sikapku ini.

            “Maafkan aku. Aku masih belum bisa melupakan Jessie. Rasanya aneh dan membuatku gila.” Ucapku.

            Olivia tersenyum. “Lupakan saja. Aku akan setia menunggumu agar kau bisa melupakannya. Santai saja. Aku tidak akan marah.” Ucapnya.

            Aku menatap Olivia. Astaga gadis itu memang benar-benar mencintaiku dengan tulus. Baiklah. Meski aku tidak tau harus bagaimana, tapi aku akan berusaha membuang Jessie dari pikiranku dan keluar dari semua masalah ini meski aku tidak tau kapan waktu yang tepat untuk melupakannya. Tapi aku yakin sekali akan ada waktunya.

            Akan ada waktunya bagiku untuk melupakan seseorang yang sangat aku cintai.

***

END

Song for this part

Simple Plan – Freaking Me Out ( ft. Alex Gaskarth )


What the hell’s going on, have you gone undercover?

You were here, now you’re not, been replaced by another

Cause it’s still your face, but there’s something strange

Not the one I remember

Can you please explain, did they wipe your brain?

Is this gonna be forever?


Cause everything you say everything you do

Is freaking me out, freaking me out

You know we used to be the same, who the hell are you

Freaking me out, freaking me out

Then I swear I thought I knew you, but all that was yesterday

And now you turn it around, what’s that about?

Cause you’re freaking me out, freaking me out


Think you’re real, but you’re fake

Think you’re deep, but you’re shallow

You’ve become, what you hate

Now you’re lost, just a shadow

So we pull your strings cause it makes no sense

That you act like you’re better

You can say these things to your so-called friends

And they just might think you’re clever


Cause everything you say everything you do

Is freaking me out, freaking me out

You know we used to be the same, who the hell are you

Freaking me out, freaking me out

Then I swear I thought I knew you, but all that was yesterday

And now you turn it around, what’s that about?

Cause you’re freaking me out, freaking me out


Wake up, wake up, wake up

Snap out of it

Wake up, wake up, wake up

Snap out of it

Wake up, wake up, wake up


Everything you say, everything you do

Is freaking me out, freaking me out

You know we used to be the same, who the hell are you

Freaking me out, freaking me out

And now everything you say, everything you do

Is freaking me out, freaking me out

So why’d you play your games

Who’re you trying to fool?

Freaking me out, freaking me out

And I swear I thought I knew you but all that was yesterday

And now you turn it around, what’s that about?

Cause you’re freaking me out, freaking me out

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar