Part 20
.
.
.
Dear Cakka
Maafin
Agni ya kalo Agni punya banyak salah sama Cakka. Dan maafin Agni nggak
sempat pamit ma Cakka. Setelah Cakka menerima surat ini, Cakka nggak
akan bisa lagi melihat Agni.
Agni
baik-baik aja kok, sekarang Agni tinggal di Yogyakarta. Disana, Agni
udah punya keluarga. Maksudnya Agni tinggal disana bersama calon suami
Agni, yah meskipun Agni masih lama nikahnya.
Maafin
Agni ya Kka, Agni harus tinggalkan Cakka. Karena apa? Agni bingung sama
Cakka yang nggak mau menjelaskan Agni. Agni bingung sama hubungan kita,
dan, Agni yang mengakhiri semuanya. Kita sudah putus Kka, Agni yakin
suatu hari Cakka pasti mendapatkan cewek yang lebih baik dari Agni.
Sebenarnya,
Agni masih mencintai Cakka. Cakka cinta pertama Agni. Tapi maaf, Agni
nggak tahan sama Cakka. Cakka sedikit aneh. Masa’ karena pecahan itu
tiba-tiba Cakka marah ma Agni? Padahal Agni nggak tau sama sekali
tentang pecahan itu.
Makasih ya Kka
karena udah jadi pacar Agni walau sebentar. Agni senang kok. Ya udah,
doakan Agni ya Kka semoga Agni tak mengubah pilihan. Semoga Agni bahagia
sama Sion-calon suami Agni-.
Itu aja dari Agni.
***
Terlambat.
Kata itulah yang ia rasakan. Cakka terlambat menjelaskan pada Agni.
Sebenarnya, Cakka datang ke rumah Agni untuk memberitahu kalo ia masih
mencintai Agni dan tentunya melanjutkan hubungan yang renggang. Tapi
semua terlambat. Agni pergi dan ia menyesal. Sangat menyesal.
Cakka
meremas-remas surat itu. Ia buang surat itu di tong sampah. Pikirannya
sedang kacau. Argh! Dua seseorang yang sangat ia cintai telah
meninggalkannya. Pertama Oik, dan kedua Agni. Cakka sangat menyesal.
Tuhan begitu jahat padanya. Cakka tidak akan pernah bisa mendapatkan
cinta sejati. Tak akan.
Drtdrtdrtrdrt...
Message From : 0819xxxxxxxx
J
Siapa
lagi yang meng-smsnya? Pasti orang iseng. Cakka mematikan HPnya lalu
naik ke atas kasurnya. Pandangannya kini menatap langit kamarnya.
Ag.. Gue emang nggak pantas dicintai cewek, ya.. Itulah takdir gue.
***
“Lo yakin ini berhasil?” Tanya Rio tak yakin. Ide Shilla sama saja saat ia nembak Ify. Shilla mengangguk yakin.
“Dan, gue nyanyi lagi buat Ify?”
Shilla mengangguk.
“Dan Ify bakal nerima gue lagi? Bukannya dia nggak mau balik ma gue?”
Shilla
memegang bahu Rio lantas memberi Rio semangat tinggi. Cowok didepannya
ini harus bisa kembali dengan Ify. Shilla yakin, Ify masih mencintai
Rio.
“Lo harus bisa Yo! Bisa! Coba gue jadi elo, gue bakal lakuin apapun demi kembalinya Ify ke gue. Ayolah.. Lo pasti bisa!”
Sejenak
Rio berpikir. Apa salahnya juga ya mencoba? Ide Shilla bagus juga,
walau peluang kembalinya Ify padanya sedikit. Manusia kan berusaha dan
Tuhan yang menentukan. Akhirnya Rio mengangguk.
***
Baru
saja Ify keluar dari kamar mandi. Rambutnya yang basah dibungkus handuk
kecil. Sore ini terasa sepi. Shilla yang biasanya main-main kesini
sekarang pergi entah kemana. Biasanya, Rio menjemputnya untuk
jalan-jalan. Tapi sekarang tidak. Hubungannya dengan Rio sudah end.
“Ify!!!” Teriak seseorang.
Ify
mengintip lewat jendela. Ternyata itu Shilla. Hemm, sepertinya Shilla
lagi bawa berita penting. Cepat-cepat Ify berlari menemui Shilla. Di
depan pintu, Shilla tersenyum manis padanya.
“Ada apa
sih?” Tanya Ify heran. Jarang-jarang lho Shilla senyum nggak jelas kayak
gini. Apa Shilla beneran selingkuh biar Alvin menderita seperti
dirinya?
Shilla tidak menjawab pertanyaan Ify. Ia malah
menarik tangan Ify. Shilla emang aneh! Batin Ify. Sekarang, dia mau bawa
gue kemana?
@Lake
Tempat
ini adalah tempat yang paling ia sukai. Ya, danau tempat ia menembak
Ify. Dimana wajahnya yang ragu, pucat, malu, dek-dekan duduk disamping
Ify. Rio sudah menyiapkan lagu yang ia nyanyikan buat Ify. Harapannya,
semoga lagu ini yang menjadi alat kembalinya hubungan mereka.
Tak
jauh dari tempatnya, Shilla menarik paksa tangan Ify. Ooo, Ify jadi
tau. Pasti Shilla mengajaknya kesini karena RIO. Uh, nama itu lagi. Ify
sudah bisa melupakan nama itu meski hatinya tak mampu melupakan.
“Gue balik aja.” Kata Ify mencoba kabur dari cengkraman Shilla.
“Eh, jangan kabur! Sana gih pergi ke pinggir danau.” Suruh Shilla.
“Gue tau, pasti disana ada Rio kan? Kan?” Kata Ify.
Shilla mengangkat bahu.
“Gue
bunuh tuh cowok kalo ada disana.” Kata Ify garang. Ia pun terpaksa
pergi ke pinggir danau. Sudah dapat ia lihat seorang cowok yang sedang
memainkan gitar.
“Ify..” Lirih Rio.
“Mau apa Lo?” Ketus Ify.
Rio mencoba tersenyum sabar. Lalu, hanya suara gitarnya yang memenuhi tempat itu. Ify mendengar dengan tak minat.
Suara Rio dibuka.
I will always love you kekasihku
Dalam hidupku hanya dirimu satu
Seperti
setahun yang lalu. Rio melakukan ini supaya Ify mau menerimanya. Dasar
cowok! Senjata ampuh Rio itu adalah menyanyi. Mentang-mentang suaranya
bagus.
I will always need you cintaku
Selamanya takkan pernah terganti
Tuhan..
Lama-lama gue kasian juga ma ya tu cowok. Sungguh, gue pengin peluk
cowok itu. Pengin banget. Rio... Lo emang spesial dalam hidup gue. Apa
karena akal-akalan Dea gue nyerah gitu aja? Nggak kan. Cinta kita nggak
pernah musnah.
Ku mau menjadi yang terakhir untukmu
Ku mau menjadi mimpi indahmu...
Ya
Yo. Lo cinta terakhir gue. Gue nggak bisa hidup tanpa Lo. Lo berbeda
dari lainnya. Lo itu spesial. Yang paling spesial. Apa gue nerima Lo
lagi? Dan apa Lo nggak nyakitin gue lagi walau Lo merasa nggak pernah
nyakitin gue?
Cintai aku dengan hatimu seperti aku mencintaimu
Sayangi aku dengan kasihmu seperi aku menyayangimu
I will be the last for you
And you will be the last for mee...
Lagu
itu belum berakhir. Namun Ify sudah memeluk Rio. Rio balas memeluk Ify.
Ya, ide Shilla berhasil. Tak henti-hentinya Rio tersenyum.
“Maafin gue Yo.. Gue tau Lo nggak salah. Dea lakuin itu agar hati gue sakit. Maklum, Dea benci setengah mati ma gue..” Kata Ify.
“Iya
sayang.. Maafin Rio juga. Rio janji nggak akan terpengaruh permintaan
aneh Dea. Karena Ify adalah cinta pertama dan cinta terakhir Rio. Ify
mau kan jadi pacar Rio lagi?” Kata Rio.
Ify tak menjawab.
Tetapi Rio telah mendapatkan jawabannya. Ify kembali padanya dan
melanjutkan kisah mereka yang berhenti. Rio senang hari ini. Ia senang
memiliki Ify. Begitu pula Ify. Ia ingin terus bersama Rio.
Selamanya.
***
Pagi yang indah. Ify menutup pintu rumanhya. Di teras, sudah ada yang menjemputnya. Siapa lagi kalo bukan pangerannya?
“Udah lama gue nggak ngantar Lo sekolah.” Kata Rio.
“Sudah lama juga gue nggak nebeng bareng Lo. Tau tidak?”
“Apa?”
“Uang jajan gue cepet habis gara-gara naik angkutan umum. Kalo gue bareng elo, uang gue nggak cepet habis.”
“Hahaha, lucu juga Lo..” Tawa Rio lantas mengacak-acak rambut Ify.
“Berangkat yuk!” Kata Ify.
“Yuk!”
@SMA Himalaya
Berkali-kali
Dea memohon pada Zevana, ketua ekskull cheers agar ia gabung dalam tim
inti. Tetapi Zevana menolak. Masalahnya, Dea masih kelas satu. Dan tentu
Dea tidak ikut dalam kompetisi cheers tahun ini.
“Ayolah kak..” Mohon Dea.
“Nggak bisa De.. Ntar tahun depan aja.” Kata Zevana.
Walau
begitu, Dea tak berani membantah Zevana. Zevana adalah kakak kelas yang
paling ia takuti. Syukur-syukur ia bisa menjadi anak buah Zevana. Jika
ada hal yang membuat Zevana sakit hati karena ulahnya, tak segan-segan
Zevana mengeluarkan Dea dan Dea menyesal selama-lamanya.
Ah
ya, bukannya RiFy kembali lagi? Argh! Dea benci hari ini. Pertama, ia
tidak ikut dalam kompetisi cheers antar SMA. Kedua, RiFy kembali.
Ketiga, idenya untuk merusak hubungan RiFy sudah hancur. Artinya, tak
ada ide lain. Ya, Dea menyerah.
Tapi tunggu dulu, suatu hari ia pasti menang. Dea yakin Ify tak akan pernah bahagia.
@Canteen
“Ide.. Hmmm, gini aja. Lo buat Rio cemburu, gimana? Lo suruh Ify deket ma cowok.” Kata Keke.
Dea
tak menjawab. Ia sibuk mengaduk-aduk cappucinonya dengan sedotan. Ide
Keke bagus, tapi ia malas. Dea capek melakukan semua. Tapi, ia tak ingin
Ify bahagia. Dan ia ingin sekali memiliki Rio.
“Kak Zeva marah ma Lo?” Tanya Keke mengubah topik.
“Gue nggak tau, tapi tadi dia cuekin gue terus. Kayaknya bukan masalah cheers deh.”
“Terus, masalah apa?”
***
Kelas
2D riuh karena kedatangan kakak kelas cantik yang bernama Zevana. Entah
mau apa Zevana kesini. Hal itu mengundang banyak pertanyaan. Zevana
berjalan santai menuju bangku nomor dua.
“Shilla.. Sorry ya nggak bales sms Lo..” Kata Zevana.
“Iya Kak.. Nggak papa.” Jawab Shilla.
Shilla membisiki telinga Zevana. Semua murid melihat itu dengan heran, kecuali Ify. Shilla dan Zevana itu kan saudara sepupu.
“Ooo,
gue baru tau satu anggota gue ternyata sering menyakiti teman Lo. Oke,
gue akan beri pelajaran buat dia.” Kata Zevana mengedipkan mata
kanannya.
“Thanks kak..” Kata Shilla senang. Kok baru sekarang ya ia kasih tau ke Zevana?
“Ntar deh pas pulang sekolah gue pergokin dia.”
***
@Canteen
“Ide
Lo bagus Ke, bagus!” Kata Dea. Ya, dengan ide ini, Dea yakin hubungan
RiFy akan hancur selama-lamanya. Dan Dea bersumpah, kalo ide ini gagal,
ia nggak akan ganggu RiFy lagi. Kecuali pada waktunya nanti.
“Ya, masalahnya foto..”
“Diem.
Gue selesaiin nanti di jam pelajaran Pak Haris. Tenang, gue bawa laptop
kok. Ntar pas pulang sekolah kita temuin tuh RiFy..” Kata Dea tersenyum
licik.
***
Bel pulang berbunyi. Seluruh
murid berhamburan keluar dari ‘tahanan’ masing-masing. Begitupun Dea dan
Keke. Sejak tugasnya selesai, Dea tak henti-hentinya tersenyum. Dea
berjalan menuju pintu gerbang. Disana ada Shilla dan Ify.
“Hei!” Sapa Dea ramah.
“Mau apa Lo?” Bentak Shilla. Eh, kebetulan nih Dea ada disini.
“Gue ada urusan sama Ify. Fy, kita ke taman belakang sekarang.”
Belum
sempat Ify menjawab, Dea menarik tangan Ify menuju taman belakang.
Shilla melihatnya sambil tersenyum. Gue tau De ide Lo....
@Taman belakang
“Lepasin!” Kata Ify.
“Tenang-tenang, gue mo ngasih ini ke elo.”
Dea
mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya. Ify memerhatikan dengan
penasaran. Tiga lembar foto yang ia yakini tidak diedit. Astaga! Ini
kan.. Ini kan...
“Lo jangan percaya foto itu Fy. Itu cuman
akal-akalan Dea. Walau foto itu keliatannya nggak diedit, tapi foto itu
diedit kok..” Kata suara seseorang.
***
TBC.....
Kalo ada yang aneh ato nggak nyambung komen ajj J
@fahdastevadit ( http://risedirectioners.blogspot.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar