Casting:
Simple Plan as theirselves
Casssade Pope as Sarah
Taylor Swift as Celia
.
“Hubungan
jarak jauh ini membuatku lelah.”
***
Pierre’s POV
What
time is it where you are?
Sudah tiga bulan aku tidak bertemu
dengannya. Bagaimana bisa bertemu dengannya sementara aku dan teman-temanku
sedang menjalankan tur dalam waktu yang lama? Apa kabar dia? Aku merasa bodoh
saat menghubunginya saat dia terlelap dalam tidurnya karena tentunya timezone
kita berbeda.
Sarah, aku sangat merindukan
kekasihku itu. Aku dan dia sudah menjalani hubungan kurang lebih tiga tahun.
Lama bukan? Aku mencintainya melebihi apapun. Awalnya aku ragu menjalani
hubungan ini. Antara aku dengan Sarah sangat berbeda. Sarah adalah gadis yang
baik, pintar dan mampu menjaga diri. Sedangkan aku? Tapi perbedaan itulah yang
membuat sebuah hubungan menjadi indah.
Aku melihat jam di dinding hotel
kamarku yang membosankan. Jam dua siang. Disana jam berapa ya? Apakah aku harus
menelpon Sarah sekarang? Bagaimana jika Sarah sedang kuliah atau tidur? Aku
mengacak-acak rambutku frustrasi. Tapi mau bagaimana lagi? Aku mencintai
pekerjaanku sebagai seorang penyanyi dan aku tidak ingin hanya karena Sarah aku
meninggalkan duniaku, dunia yang sudah menjadi bagian dari hidupku.
Sebentar lagi aku akan pulang karena
tour kami tinggal sedikit. Aku tidak sabar bertemu dengan Sarah. Aku bersyukur
memilikinya. Meski Sarah tau bagaimana sikapku, dia menerimaku apa adanya.
Sarah adalah gadis yang luar biasa. Dia mampu menjaga cintanya dan tidak kesal
jika melihatku fotoan bersama para fans bahkan sampai berciuman. Sarah paham
kalau aku juga mencintai para fans-ku karena mereka juga bagian dari hidupku.
Aku pun memilih untuk tidur sambil
berusaha membuang wajah Sarah yang tidak bisa berhenti membuatku gila.
***
Sarah’s POV
I
miss you more than anything..
Aku terdiam sambil membuka laptop.
Disana banyak sekali foto-fotoku bersama Pierre saat kami jalan-jalan ke
Disneyland. Bagiku, Pierre adalah lelaki yang sangat romantis meski aku dan dia
jarang bertemu. Dia adalah bintang sedangkan aku tidak. Semua orang pasti
mengenalnya.
Aku akan menceritakan sebagian
hidupku. Sebenarnya aku itu adalah fans dari Simple Plan. Aku kenal mereka saat
aku mendengar lagu yang berjudul Welcome To My Life dan aku langsung jatuh
cinta dengan lagu itu. Semenjak itulah aku mengidolakan Simple Plan dan aku
tidak percaya bisa menjalin hubungan dengan salah satu anggota Simple Plan.
Awalnya sih terasa aneh mengapa
tiba-tiba Pierre datang dan mengatakan kalau dia mencintaiku. Coba deh orang
yang sangat kau idolakan tiba-tiba berlutut dihadapanmu lalu mengatakan kalau
dia mencintaimu. Hal itu terjadi sangat langka dan aku adalah salah satu gadis
yang beruntung.
Ah aku jadi galau. Sedang apa dia
sekarang? Aku tersenyum miris dikarenakan zona waktu yang membuatku bingung
kapan aku harus menghubunginya. Mereka sering berpindah-pindah tempat. Pernah
Pierre menghubungiku tengah malam. Lucunya aku langsung mematikan ponselku dan
membuangnya.
Aku menemukan sebuah folder yang
isinya adalah semua Music Video yang dirilis oleh Simple Plan. God! Aku merasa
bangga dengan mereka. Bayangkan saja, Simple Plan berdiri pada tahun 1999 dan
masih aktif sampai sekarang. Sudah dua belas tahun lamanya mereka aktif di
dunia musik tanpa pergantian anggota pula. Mereka telah merilis tiga album.
Walau hanya sedikit tapi aku merasa bangga dengan mereka. Katanya sih mereka
akan merilis album baru di tahun 2011 ini, semoga saja.
Akhirnya aku memilih mendengarkan
lagu mereka. Really really miss you! Aku hampir menangis mendengar suara Pierre
apalagi di lagu yang berjudul I Can Wait Forever meski Pierre menulisnya
sebelum dia mengenaliku. Entah mengapa aku ingin sekali Pierre menulis lagu
tentangku di album barunya nanti.
Oke. Aku harus kuat meski rasa rindu
ini membunuhku. Aku harus kuat!
***
Pierre’s POV
Five
more days and I’ll be back home..
Tuhan memang baik. Tinggal lima hari
lagi kami bisa pulang ke rumah karena tour sebentar lagi berakhir. Bukannya aku
tidak suka dengan tour dan segala yang berhubungan dengan musik, hanya saja aku
terlalu merindukan Sarah.
Aku sudah menulis banyak lagu untuk
album baru kami yang berjudul Get Your Heart On! Kurasa ini adalah album
terbaikku yang lagunya aku tulis dengan segenap hati dan perasaanku. Album dari
semua album mungkin. Ada satu lagu khusus yang aku tulis untuk Sarah mengenai
hubungan jarak jauh yang menyakitkan ini.
“Ngomong-ngomong, lagu yang kau
tulis bagus sekali.” Ucap David.
Aku tersenyum. “Ini akan menjadi
lagu terbaik kita, aku jamin. Lagu yang akan booming di negara manapun.” Ucapku
mengingat kesuksesan lagu Welcome To My Life.
Jujur saja, semakin lama band kami
semakin mundur. Maksudnya tidak seheboh saat awal-awal kami muncul di dunia
musik. Lagu bergenre punk-rock ini seakan-akan memudar seiring dengan
pergantian zaman. Tapi tidak apa-apa. Aku menulis lagu karena aku suka, bukan
karena aku ingin mendapatkan fans sebanyak-banyaknya atau memenangkan berbagai
macam penghargaan. Aku tidak membutuhkan semua itu.
“Kau pasti merindukan Sarah.” Ucap
Jeff.
“Siapa lagi kalau bukan Sarah?”
Tanyaku.
“Lima hari lagi kita akan pulang.
Aku juga tidak sabar memeluk gadisku.” Ucap Chuck dengan nada semangat.
Lima hari bagaikan lima tahun
lamanya! Aku mengambil ponselku lalu mencoba menghubungi Sarah. Sial! Nomor
Sarah tidak aktif. Kemungkinan besar Sarah sedang tidur karena selama dia tidur
Sarah selalu mematikan ponselnya.
Ini adalah hubungan jarak jauh yang
menyakitkan. Bahkan mungkin setelah ini akan lebih menyakitkan lagi.
***
Sarah’s POV
I’ve
been keeping busy all the time just to try to keep you off my mind..
Sekalipun ada banyak tugas kuliah
yang menempuk yang nantinya bisa menyibukkanku, aku tidak bisa untuk tidak
memikirkan Pierre. Aku selalu mengkhawatirkannya. Oke. Ini terlalu berlebihan
tapi aku tidak peduli. Dia bilang lima hari lagi dia akan pulang. Oke.
“Hei!”
Celia, sahabatku itu selalu saja
mengagetkanku. Aku sedang serius memikirkan Pierre maksudnya memikirkan apa
jawaban dari soal-soal yang diberikan dosenku malah dibuyarkan oleh Celia.
Celia nyengir melihat wajah sebalku lalu dia duduk disampingku.
“Well, kau hebat bisa berpacaran
dengan salah satu vokalis band terkenal di seluruh dunia.” Ucap Celia.
“Jangan membicarakan hal itu. Aku
berusaha membuang wajahnya dari pikiranku tapi gagal terus.” Ucapku.
Celia tertawa. “Oke-oke. Tapi kau
sudah tau kan sebentar lagi Simple Plan akan merilis album baru? Lama sekali
ya! Terakhir kali mereka merilis album tahun 2008. Tapi aku tidak bisa move on
sama lagu-lagu mereka di album self-titled mereka.” Ucap Celia.
Semua lagu Simple Plan emang bagus
semua dan tidak ada yang tidak enak. Kalau kalian tidak percaya, kalian harus
mendengarnya di Joox. Aku saja tidak bisa untuk tidak mendengarkan lagu mereka
walau itu hanya akan bisa membuatku sedih.
“Kau harus janji.” Ucap Celia agak
misterius.
“Apa itu?” Tanyaku.
Celia tersenyum malu-malu. “Setelah
mereka pulang kau harus meminta Jeff agar dia mau mengajakku dinner.” Ucapnya.
***
Pierre’s POV
And
my heart is so jet lagged..
Aku sudah berada di bandara tanpa mengajak
teman-temanku yang lain. Sepertinya mereka tidak ingin pulang dulu. Biarlah.
Semuanya sudah selesai dan aku ingin cepat-cepat pulang. Di bandara, aku
bertemu dengan beberapa fansku dan mau tidak mau aku harus memasang wajah ceria
walau jujur saja aku sangat lelah. Konser kemarin malam membuatku lelah dan
rasanya malas bangkit dari tempat tidur. Jadwal penerbanganku di pagi hari. Mau
tidak mau aku harus bangun pagi supaya tidak ketinggalan pesawat.
Aku mengirim pesan ke Sarah tapi
sampai sekarang dia belum membalas pesanku. Kemungkinan besar Sarah sedang
tidur atau tidak mengecek ponselnya. Aku duduk di ruang tunggu. Beberapa pasang
mata menatapku dengan tatapan entahlah. Aku yakin mereka tidak akan membuat
kegaduhan disini. Aku hanyalah manusia biasa, sama seperti mereka.
Ponselku bergetar. Aku tersenyum
melihat siapa yang mengirimku pesan. Sarah! Gadis itu mengatakan kalau dia tak
sabaran bertemu denganku. Aku juga tak sabaran bertemu dengannya. Dengan sabar
aku menunggu keberangkatan pesawatku kurang lebih satu jam. Menyebalkan memang
menunggu ditambah lagi saat kau lelah dan ingin menjatuhkan diri di kasurmu.
Sarah berjanji akan menjemputku.
Oke. Nanti setelah aku tiba disana aku akan mengirimnya pesan karena aku tidak
tau pasti pukul berapa aku tiba disana. Tentu saja karena zona waktu yang
menyakitkan.
Akhirnya pesawatku datang dan aku
langsung pergi menuju lorong yang sudah disediakan sebagai jalan untuk masuk ke
dalam pesawat. Perjalanan panjang sebentar lagi akan dimulai. Aku sudah
terbiasa melakukan perjalanan jauh, berada di pesawat belasan jam walau jujur
saja rasanya mengerikan.
Pesawat pun terbang meninggalkan
kota ini. Aku berusaha menenangkan tubuhku dan tidak memikirkan Sarah. Tapi
bagaimanapun juga wajah cantiknya selalu tidak bisa hilang dari pikiranku.
Alhasil aku tertidur dan berharap saat bangun nanti aku sudah tiba di rumah.
***
I
miss you so bad!
Tak terasa aku tiba di rumah.
Sungguh aku sangat merindukan kota ini. Aku sudah mengirim pesan pada Sarah.
Dia menerima dengan baik dan akan menjemputku. Aku tak sengaja bertemu beberapa
fansku dan mencoba ramah dengan mereka. Aku sangat lelah akibat perjalanan
panjang ini. Tapi tak apa. Nanti saat aku bertemu Sarah, rasa lelahku berubah
menjadi rasa bahagia yang berlebihan.
Aku menemukan sosok gadis berambut
cokelat panjang yang hanya memakai kaus dan celana jeans. Aku tersenyum lebar.
Dia.. Sarah! Sepertinya Sarah tau kalau aku sudah tiba disini. Aku pun berlari
menuju Sarah tanpa mempedulikan orang-orang yang melihatku. Dan…. Aku
memeluknya! Sarah menangis di pelukanku dan aku harus menahan diri agar tidak
menangis seperti dia.
“I
miss you so bad and I’m so jetlag.” Ucapku.
***
END
Song for this
part
Simple Plan -
Jet Lag
What time is
it where you are? I miss you more than anything
And back at
home you feel so far, waiting for the phone to ring
It's gettin’
lonely livin’ upside down, I don't even wanna be in this town
Tryin' to
figure out the time zones makin' me crazy
You say good
morning, when it's midnight
Going out of
my head, alone in this bed
I wake up to
your sunset, and it's driving me mad I miss you so bad
And my heart,
heart, heart is so jet-lagged
Heart, heart,
heart is so jet-lagged
Heart, heart,
heart is so jet-lagged, is so jet-lagged
What time is
it where you are? Five more days and I'll be home
I keep your
picture in my car, I hate the thought of you alone
I've been
keepin' busy all the time, just to try to keep you off my mind
Tryin' to
figure out the time zones makin’ me crazy
You say good
morning, when it's midnight
Going out of
my head, alone in this bed
I wake up to your
sunset, and it's driving me mad I miss you so bad
And my heart,
heart, heart is so jet-lagged
Heart, heart,
heart is so jet-lagged
Heart, heart,
heart is so jet-lagged, is so jet-lagged
I miss you so
bad
I wanna share
your horizon
I miss you so
bad
And see the
same sun rising
I miss you so
bad
And turn the
hour hand back to when you were holding me
You say good
morning, when it's midnight
Going out of
my head, alone in this bed
I wake up to
your sunset, and it's drivin' me mad
I miss when
you say good morning, but it's midnight
Going out of
my head, alone in this bed
I wake up to
your sunset, and it's drivin' me mad
I miss you so
bad
And my heart,
heart, heart is so jet-lagged
Heart, heart,
heart is so jet-lagged
Heart, heart,
heart is so jet-lagged, is so jet-lagged, is so jet-lagged
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar