expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 02 Juli 2016

Get Your Heart On!: ( 3 ) Jet Lag



Casting:

Simple Plan as theirselves

Casssade Pope as Sarah

Taylor Swift as Celia

.

            Hubungan jarak jauh ini membuatku lelah.”

***

            Pierre’s POV

            What time is it where you are?

            Sudah tiga bulan aku tidak bertemu dengannya. Bagaimana bisa bertemu dengannya sementara aku dan teman-temanku sedang menjalankan tur dalam waktu yang lama? Apa kabar dia? Aku merasa bodoh saat menghubunginya saat dia terlelap dalam tidurnya karena tentunya timezone kita berbeda.

            Sarah, aku sangat merindukan kekasihku itu. Aku dan dia sudah menjalani hubungan kurang lebih tiga tahun. Lama bukan? Aku mencintainya melebihi apapun. Awalnya aku ragu menjalani hubungan ini. Antara aku dengan Sarah sangat berbeda. Sarah adalah gadis yang baik, pintar dan mampu menjaga diri. Sedangkan aku? Tapi perbedaan itulah yang membuat sebuah hubungan menjadi indah.

            Aku melihat jam di dinding hotel kamarku yang membosankan. Jam dua siang. Disana jam berapa ya? Apakah aku harus menelpon Sarah sekarang? Bagaimana jika Sarah sedang kuliah atau tidur? Aku mengacak-acak rambutku frustrasi. Tapi mau bagaimana lagi? Aku mencintai pekerjaanku sebagai seorang penyanyi dan aku tidak ingin hanya karena Sarah aku meninggalkan duniaku, dunia yang sudah menjadi bagian dari hidupku.

            Sebentar lagi aku akan pulang karena tour kami tinggal sedikit. Aku tidak sabar bertemu dengan Sarah. Aku bersyukur memilikinya. Meski Sarah tau bagaimana sikapku, dia menerimaku apa adanya. Sarah adalah gadis yang luar biasa. Dia mampu menjaga cintanya dan tidak kesal jika melihatku fotoan bersama para fans bahkan sampai berciuman. Sarah paham kalau aku juga mencintai para fans-ku karena mereka juga bagian dari hidupku.

            Aku pun memilih untuk tidur sambil berusaha membuang wajah Sarah yang tidak bisa berhenti membuatku gila.

***

            Sarah’s POV

            I miss you more than anything..

            Aku terdiam sambil membuka laptop. Disana banyak sekali foto-fotoku bersama Pierre saat kami jalan-jalan ke Disneyland. Bagiku, Pierre adalah lelaki yang sangat romantis meski aku dan dia jarang bertemu. Dia adalah bintang sedangkan aku tidak. Semua orang pasti mengenalnya.

            Aku akan menceritakan sebagian hidupku. Sebenarnya aku itu adalah fans dari Simple Plan. Aku kenal mereka saat aku mendengar lagu yang berjudul Welcome To My Life dan aku langsung jatuh cinta dengan lagu itu. Semenjak itulah aku mengidolakan Simple Plan dan aku tidak percaya bisa menjalin hubungan dengan salah satu anggota Simple Plan.

            Awalnya sih terasa aneh mengapa tiba-tiba Pierre datang dan mengatakan kalau dia mencintaiku. Coba deh orang yang sangat kau idolakan tiba-tiba berlutut dihadapanmu lalu mengatakan kalau dia mencintaimu. Hal itu terjadi sangat langka dan aku adalah salah satu gadis yang beruntung.

            Ah aku jadi galau. Sedang apa dia sekarang? Aku tersenyum miris dikarenakan zona waktu yang membuatku bingung kapan aku harus menghubunginya. Mereka sering berpindah-pindah tempat. Pernah Pierre menghubungiku tengah malam. Lucunya aku langsung mematikan ponselku dan membuangnya.

            Aku menemukan sebuah folder yang isinya adalah semua Music Video yang dirilis oleh Simple Plan. God! Aku merasa bangga dengan mereka. Bayangkan saja, Simple Plan berdiri pada tahun 1999 dan masih aktif sampai sekarang. Sudah dua belas tahun lamanya mereka aktif di dunia musik tanpa pergantian anggota pula. Mereka telah merilis tiga album. Walau hanya sedikit tapi aku merasa bangga dengan mereka. Katanya sih mereka akan merilis album baru di tahun 2011 ini, semoga saja.

            Akhirnya aku memilih mendengarkan lagu mereka. Really really miss you! Aku hampir menangis mendengar suara Pierre apalagi di lagu yang berjudul I Can Wait Forever meski Pierre menulisnya sebelum dia mengenaliku. Entah mengapa aku ingin sekali Pierre menulis lagu tentangku di album barunya nanti.

            Oke. Aku harus kuat meski rasa rindu ini membunuhku. Aku harus kuat!

***

            Pierre’s POV

            Five more days and I’ll be back home..

            Tuhan memang baik. Tinggal lima hari lagi kami bisa pulang ke rumah karena tour sebentar lagi berakhir. Bukannya aku tidak suka dengan tour dan segala yang berhubungan dengan musik, hanya saja aku terlalu merindukan Sarah.

            Aku sudah menulis banyak lagu untuk album baru kami yang berjudul Get Your Heart On! Kurasa ini adalah album terbaikku yang lagunya aku tulis dengan segenap hati dan perasaanku. Album dari semua album mungkin. Ada satu lagu khusus yang aku tulis untuk Sarah mengenai hubungan jarak jauh yang menyakitkan ini.

            “Ngomong-ngomong, lagu yang kau tulis bagus sekali.” Ucap David.

            Aku tersenyum. “Ini akan menjadi lagu terbaik kita, aku jamin. Lagu yang akan booming di negara manapun.” Ucapku mengingat kesuksesan lagu Welcome To My Life.

            Jujur saja, semakin lama band kami semakin mundur. Maksudnya tidak seheboh saat awal-awal kami muncul di dunia musik. Lagu bergenre punk-rock ini seakan-akan memudar seiring dengan pergantian zaman. Tapi tidak apa-apa. Aku menulis lagu karena aku suka, bukan karena aku ingin mendapatkan fans sebanyak-banyaknya atau memenangkan berbagai macam penghargaan. Aku tidak membutuhkan semua itu.

            “Kau pasti merindukan Sarah.” Ucap Jeff.

            “Siapa lagi kalau bukan Sarah?” Tanyaku.

            “Lima hari lagi kita akan pulang. Aku juga tidak sabar memeluk gadisku.” Ucap Chuck dengan nada semangat.

            Lima hari bagaikan lima tahun lamanya! Aku mengambil ponselku lalu mencoba menghubungi Sarah. Sial! Nomor Sarah tidak aktif. Kemungkinan besar Sarah sedang tidur karena selama dia tidur Sarah selalu mematikan ponselnya.

            Ini adalah hubungan jarak jauh yang menyakitkan. Bahkan mungkin setelah ini akan lebih menyakitkan lagi.

***

            Sarah’s POV

            I’ve been keeping busy all the time just to try to keep you off my mind..

            Sekalipun ada banyak tugas kuliah yang menempuk yang nantinya bisa menyibukkanku, aku tidak bisa untuk tidak memikirkan Pierre. Aku selalu mengkhawatirkannya. Oke. Ini terlalu berlebihan tapi aku tidak peduli. Dia bilang lima hari lagi dia akan pulang. Oke.

            “Hei!”

            Celia, sahabatku itu selalu saja mengagetkanku. Aku sedang serius memikirkan Pierre maksudnya memikirkan apa jawaban dari soal-soal yang diberikan dosenku malah dibuyarkan oleh Celia. Celia nyengir melihat wajah sebalku lalu dia duduk disampingku.

            “Well, kau hebat bisa berpacaran dengan salah satu vokalis band terkenal di seluruh dunia.” Ucap Celia.

            “Jangan membicarakan hal itu. Aku berusaha membuang wajahnya dari pikiranku tapi gagal terus.” Ucapku.

            Celia tertawa. “Oke-oke. Tapi kau sudah tau kan sebentar lagi Simple Plan akan merilis album baru? Lama sekali ya! Terakhir kali mereka merilis album tahun 2008. Tapi aku tidak bisa move on sama lagu-lagu mereka di album self-titled mereka.” Ucap Celia.

            Semua lagu Simple Plan emang bagus semua dan tidak ada yang tidak enak. Kalau kalian tidak percaya, kalian harus mendengarnya di Joox. Aku saja tidak bisa untuk tidak mendengarkan lagu mereka walau itu hanya akan bisa membuatku sedih.

            “Kau harus janji.” Ucap Celia agak misterius.

            “Apa itu?” Tanyaku.

            Celia tersenyum malu-malu. “Setelah mereka pulang kau harus meminta Jeff agar dia mau mengajakku dinner.” Ucapnya.

***

            Pierre’s POV

            And my heart is so jet lagged..

            Aku sudah berada di bandara tanpa mengajak teman-temanku yang lain. Sepertinya mereka tidak ingin pulang dulu. Biarlah. Semuanya sudah selesai dan aku ingin cepat-cepat pulang. Di bandara, aku bertemu dengan beberapa fansku dan mau tidak mau aku harus memasang wajah ceria walau jujur saja aku sangat lelah. Konser kemarin malam membuatku lelah dan rasanya malas bangkit dari tempat tidur. Jadwal penerbanganku di pagi hari. Mau tidak mau aku harus bangun pagi supaya tidak ketinggalan pesawat.

            Aku mengirim pesan ke Sarah tapi sampai sekarang dia belum membalas pesanku. Kemungkinan besar Sarah sedang tidur atau tidak mengecek ponselnya. Aku duduk di ruang tunggu. Beberapa pasang mata menatapku dengan tatapan entahlah. Aku yakin mereka tidak akan membuat kegaduhan disini. Aku hanyalah manusia biasa, sama seperti mereka.

            Ponselku bergetar. Aku tersenyum melihat siapa yang mengirimku pesan. Sarah! Gadis itu mengatakan kalau dia tak sabaran bertemu denganku. Aku juga tak sabaran bertemu dengannya. Dengan sabar aku menunggu keberangkatan pesawatku kurang lebih satu jam. Menyebalkan memang menunggu ditambah lagi saat kau lelah dan ingin menjatuhkan diri di kasurmu.

            Sarah berjanji akan menjemputku. Oke. Nanti setelah aku tiba disana aku akan mengirimnya pesan karena aku tidak tau pasti pukul berapa aku tiba disana. Tentu saja karena zona waktu yang menyakitkan.

            Akhirnya pesawatku datang dan aku langsung pergi menuju lorong yang sudah disediakan sebagai jalan untuk masuk ke dalam pesawat. Perjalanan panjang sebentar lagi akan dimulai. Aku sudah terbiasa melakukan perjalanan jauh, berada di pesawat belasan jam walau jujur saja rasanya mengerikan.

            Pesawat pun terbang meninggalkan kota ini. Aku berusaha menenangkan tubuhku dan tidak memikirkan Sarah. Tapi bagaimanapun juga wajah cantiknya selalu tidak bisa hilang dari pikiranku. Alhasil aku tertidur dan berharap saat bangun nanti aku sudah tiba di rumah.

***

            I miss you so bad!

            Tak terasa aku tiba di rumah. Sungguh aku sangat merindukan kota ini. Aku sudah mengirim pesan pada Sarah. Dia menerima dengan baik dan akan menjemputku. Aku tak sengaja bertemu beberapa fansku dan mencoba ramah dengan mereka. Aku sangat lelah akibat perjalanan panjang ini. Tapi tak apa. Nanti saat aku bertemu Sarah, rasa lelahku berubah menjadi rasa bahagia yang berlebihan.

            Aku menemukan sosok gadis berambut cokelat panjang yang hanya memakai kaus dan celana jeans. Aku tersenyum lebar. Dia.. Sarah! Sepertinya Sarah tau kalau aku sudah tiba disini. Aku pun berlari menuju Sarah tanpa mempedulikan orang-orang yang melihatku. Dan…. Aku memeluknya! Sarah menangis di pelukanku dan aku harus menahan diri agar tidak menangis seperti dia.

            I miss you so bad and I’m so jetlag.” Ucapku.

***

END

Song for this part

Simple Plan - Jet Lag


What time is it where you are? I miss you more than anything

And back at home you feel so far, waiting for the phone to ring

It's gettin’ lonely livin’ upside down, I don't even wanna be in this town

Tryin' to figure out the time zones makin' me crazy


You say good morning, when it's midnight

Going out of my head, alone in this bed

I wake up to your sunset, and it's driving me mad I miss you so bad

And my heart, heart, heart is so jet-lagged

Heart, heart, heart is so jet-lagged

Heart, heart, heart is so jet-lagged, is so jet-lagged


What time is it where you are? Five more days and I'll be home

I keep your picture in my car, I hate the thought of you alone

I've been keepin' busy all the time, just to try to keep you off my mind

Tryin' to figure out the time zones makin’ me crazy


You say good morning, when it's midnight

Going out of my head, alone in this bed

I wake up to your sunset, and it's driving me mad I miss you so bad

And my heart, heart, heart is so jet-lagged

Heart, heart, heart is so jet-lagged

Heart, heart, heart is so jet-lagged, is so jet-lagged


I miss you so bad

I wanna share your horizon

I miss you so bad

And see the same sun rising

I miss you so bad

And turn the hour hand back to when you were holding me


You say good morning, when it's midnight

Going out of my head, alone in this bed

I wake up to your sunset, and it's drivin' me mad


I miss when you say good morning, but it's midnight

Going out of my head, alone in this bed

I wake up to your sunset, and it's drivin' me mad

I miss you so bad

And my heart, heart, heart is so jet-lagged

Heart, heart, heart is so jet-lagged

Heart, heart, heart is so jet-lagged, is so jet-lagged, is so jet-lagged

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar