Part 7
.
.
.
Guru-guru
pada rapat. Ini merupakan kesempatan bagi murid-murid yang males
belajar. Begitupun dengan Rio. Ia males banget belajar. Tapi anehnya
nilai kesehariannya bagus-bagus. Rio berjalan santai menuju kelas Alvin.
“Woi Vin!” Kata Rio seraya duduk di bangku di samping bangku Alvin karena bangku di samping Alvin sedang tak berpenghuni.
Alvin
yang sedang baca komik sengaja cuek. Ia sama sekali nggak mempedulikan
kehadiran Rio. Lalu, tiba-tiba komik yang ia baca direbut Rio.
“Wau! Lo ngefans banget baca komik ini. Lihat! Foto orang ciuman.” Kata Rio.
Dengan cekatan Alvin merebut komik dari tangan Rio. Karena Rio nggak siap, akhirnya komik itu berhasil direbut Alvin.
“Ih bang Alvin ini, cuek amat.” Kata Rio.
Kembali
Alvin berkutat dengan komiknya. Rio menunggui Alvin selesai baca dengan
hati yang sabar. Hari ini, Rio sangat bahagia. Karena ntar pas pulang
sekolah ia akan menembak cewek.
“Vin, lo kan pernah bilang kalo lo lagi naksir sama cewek. Siapa cewek itu?” Tanya Rio.
Alvin
menutup komiknya karena ia sendiri nggak seriusan bacanya. Lalu, ia
menatap Rio tajam. Sudah ada satu cewek yang sangat ia sayangi menjadi
korban cinta Rio. Dan Alvin nggak ingin hal ini berlanjut menjadi besar.
“Lo mau tau banget ya Yo?” Tanya Alvin.
“Tentu. Cowok kayak lo nggak pantes deh ngejomblo.”
Bel
istirahat berbunyi. Alvin bersyukur. Biasanya Rio langsung kabur dan
nggak akan kembali. Dan benar saja. Rio langsung meninggalkan kelas
Alvin.
“Gue pergi dulu yaa.. Mau nemuin seseorang.”
Perkataan
Rio tadi memanaskan hatinya. Rio benar-benar keterlaluan! Batin Alvin.
Dulu, ia menganggap Rio adalah sahabat baiknya. Rio baik padanya dan
sering membantunya. Tapi sekarang, Rio berubah. Rio yang dulu bukan
seperti Rio yang sekarang.
Matanya pun terpusat pada
seorang cewek yang lewat begitu aja di pandangannya. Alvin tersenyum.
Memang benar! Cewek itulah orang yang selama ini dicarinya. Pencariannya
pun berhenti sampai disini.
***
“Ke!” Teriak Rio.
Saat
ini, Keke sedang berada di kantin. Ia menoleh ke arah sumber suara.
Rio? Ada apa cowok itu memanggilnya? Sinyal mata Rio menyuruhnya agar ia
mendekati Rio.
“Rio? Ada ap..”
Hah? Mengapa
Rio bawa cokelat segala? Berbentuk cinta pula. Untung tempat ini sepi
jadi Keke nggak terlalu salting. Kalo tempat ini ramai, bisa jadi bahan
gosip ia sekarang.
“Ke.. Elo.. Elo..” Suara Rio yang
putus-putus membuat jantung Keke dag dig dug nggak karuan. Rio.. Cepetan
deh ngomongnya.. “Ke.. Ng.. Lo mau nggak jadi pacar gue?”
Ctar!
Bagaikan disambar halilintar di siang bolong. Tubuh Keke langsung
lemas. Jadi, begini ya rasanya ditembak sama orang yang kita sukai? Rio
melihat wajah Keke yang sangat malu. Lalu Rio meraih tubuh Keke dan
memeluknya.
“Walaupun lo nggak jawab, gue udah tau kok jawabannya. Mana ada cewek yang nolak gue. Ya kan?” Kata Rio.
Keke tersenyum malu. “Iya Yo. Keke suka kok sama Rio. Keke mimpi ya sekarang Keke ditembak Rio?”
“Nggak Ke. Ini kenyataan. Sekarang Keke jadi pacar Rio, oke?”
Rio
melepaskan pelukannya itu. Dapat ia lihat wajah bahagia Keke. Lagi-lagi
Rio tersenyum puas. Ia puas mengerjadi seorang wanita, karena
sebenarnya sampai sekarang ia telah terluka oleh seorang cewek. Dulu...
Sangat dulu.... Tapi, apa pacar-pacarnya itu ia jadikan sebagai
pelampiasannya?
“Tapi Ke, kita pacarannya diam-diam ya.” Kata Rio.
Keke mengernyitkan dahi. “Kenapa? Semua orang kan harus tau kalo kita itu adalah sepasang kekasih?” Bantah Keke.
“Pokoknya, kamu harus merahasiakan hubungan kita. Rio melakukan ini semua karena Rio sayang sama Keke..”
Sejenak
Keke berpikir. Apa maksudnya di balik semua ini? Mana ada kan sepasang
kekasih yang mau menyembunyikan sebuah hubungan? Keke hendak bertanya
tapi ia urungkan. Intinya, ia sekarang bahagia karena ia sudah menjadi
pacar Rio. Cowok yang sangat dicintainya.
***
Bandung.. Di rumah Cakka...
Lama-lama
Cakka tak tahan juga. Ify masih belum menjawab perasaannya. Ify selalu
menggantung dan ia menjadi penasaran. Tapi ada Agni yang selalu
mendukungnya dan menyemangatinya. Mungkin sekarang ia sudah pesimis jika
tidak ada Agni di sampingnya.
Sekarang ini juga Cakka
sedang meminta bantuan dan nasehat Agni. Meski Agni lebih muda darinya,
Cakka merasakan Agni lebih dewasa darinya. Karena itulah ia memilih Agni
sebagai teman bantuannya selain karena Agni juga adalah sahabat Ify.
“Ag, lo pernah nggak jatuh cinta?” Tanya Cakka.
Mereka
berdua duduk santai di pinggir kolam renang, di belakang rumah Cakka.
Agni begitu kaget mendengar pertanyaan Cakka. Baru kali ini Cakka
menanyainya dengan pertanyaan yang sulit untuk dijawab itu.
“Ag..”
“Eh..” Agni tersadar. “Pernah kak.” Jawabnya jujur.
Cakka menghela nafas panjang. Semua orang pasti pernah merasakan jatuh cinta. Rindu jika tidak bertemu, gelisah jika bertemu.
“Mmm.. Kira-kira, cowok yang lo suka menyukai lo?” Tanya Cakka.
Agni
nggak langsung menjawab. Ia mencoba menenangkan diri akibat dari
pertanyaan itu. Kedua kakinya ia cemplungkan ke dalam air kolam yang
dingin.
“Agni nggak tau kak. Agni malu ungkapin perasaan Agni ke orang itu.” Jawab Agni memainkan kakinya di kolam itu.
Tentu
‘orang itu’ yang disebutkan Agni adalah Cakka. Aneh bukan. Ia curhat
tentang perasaannya pada cowok yang sangat ia sukai. Dan Agni cukup
cerdik menyembunyikan perasaannya. Makanya sampai sekarang Cakka tidak
tau kalo dirinya di sukai Agni.
“Ungkapin aja Ag. Gue yakin cowok yang lo suka menyukai lo. Lo kan cantik Ag.”
Cantik? Cakka bilang kalo dirinya cantik? Seandainya ia boleh berteriak, tentu sekarang ia berteriak sekencang-kencangnya.
“Nggak kak. Cowok yang Agni suka ternyata udah menyukai cewek lain.” Kata Agni sedih.
Hei! Mengapa tiba-tiba ia berkata seperti itu? Bagaimana kalo Cakka tau cowok yang ia sukai adalah Cakka sendiri?
“Nggak
papa. Gini aja, gue akan bantu lo nyampein perasaan lo ke cowok yang lo
suka itu. Siapa tau kan dianya suka elo? Lo kan udah bantu gue Ag.
Sekarang giliran gue yang bantu lo.”
Entah tiba-tiba Agni
menangis. Pertahanannya sudah rapuh. Pertahanan yang telah ia bangun itu
sekarang hancur. Hanya sebuah kalimat dari Cakka pertahanannya tak bisa
ia pertahankan lagi. Mengetahui hal itu, Cakka simpati dan langung
memeluk Agni. Ia menganggap Agni sebagai adiknya sendiri dan Cakka
sayang pada Agni.
Pelukan hangat itu membuat Agni merasa
tenang. Kak.. Kakak terlalu baik. Biarlah Agni menderita kak.. Asalkan
kakak bahagia, Agni bahagia...
“Jangan nangis. Ada gue. Lo boleh cerita sama gue.” Kata Cakka lembut.
“I..Iya kak.. Agni janji Agni nggak nangis lagi. Makasih ya kak..”
Setelah
baikan, Cakka melepaskan pelukan itu. Agni mencoba tersenyum serta
menyembunyikan perasaannya. Ingat Ag.. Cakka itu buat Ify, bukan buat
lo. Ify udah melupakan Gabriel dan mulai mencintai Cakka..
“Ag, lo bisa nggak bantu gue?” Tanya Cakka mulai serius.
“Bisa.” Jawab Agni.
“Besok
finalnya. Gue yakin Ify udah menemukan jawaban. Besok kita akan
menemuinya. Kalo seandainya dia nolak gue, gue pasrah aja.”
Oh..
Agni selalu kasian melihat wajah sedih Cakka. Apapun yang terjadi, ia
harus bisa menyatukan Cakka dan Ify. Agni yakin, dengan perkataan dan
nasehatnya, Ify pasti luluh dan mau menerima Cakka. Agni yakin itu.
“Baik kak. Agni juga bantu Kakak. Ntar Agni bicara sama Ify. Semoga dia mau nerima kakak.”
Cakka tersenyum. “Thanks ya Ag. Kalo ini berhasil, gue janji akan kasih lo hadiah terindah.”
Hadiah
terindah. Bagi Agni, hadiah paling indah adalah dimana Cakka menyatakan
cinta padanya. Agni selalu memimpikan Cakka menggandeng tangannya,
mengajaknya pergi ke suatu tempat yang indah, lalu menyatakan cinta
padanya. Namun, semua mimpi itu berujung kesedihan. Kala ia terbangun
dari mimpi indahnya, menuju alam yang sesungguhnya.
***
Surabaya.. Di rumah Angel...
Sebuah
motor ninja terparkir manis di garasinya. Angel langsung keluar demi
mengetahui siapa si pemilik motor itu. Dan ketika ia tau siapa
pemiliknya...
“Rio!!” Teriak Angel girang.
Si
tampan itu menemui Angel dan langsung memeluk Angel. Angel rindu dengan
pelukan dari sang kekasih. Rio.. Sudah berapa lamakah ia tidak bertemu
dengan kekasihnya itu?
“Maaf Ngel. Rio lama nggak kesini. Rio sibuk banget. Jadi maklumi aja yaa..”
“Iya Yo.. Angel ngerti kok. Tapi Rio janji ya nggak kayak gini lagi. Angel kan pacar Rio. Rio harus ngertiin Angel dong..”
“Iya Angel sayaaangg.. Rio janji nggak gini lagi..”
Hari
ini adalah hari yang sangat bahagia. Akhirnya, Rio datang juga
menemuinya. Setelah sekian lama ia nggak bisa menghubungi Rio.
‘Lo emang keterlaluan.’ Batin seorang cowok dari dalam rumah Angel.
“Yo, kita jalan-jalan yuk. Mumpung sekarang hari sabtu. Kita jalan-jalannya sampai malam yaa..” Kata Angel.
“Ba..” Rio hampir melupakan sesuatu. Lha, bukannya nanti malam ia malmingan sama Kezia, cewek yang baru tiga hari ia tembak.
Kezia
sangatlah cantik. Dia adalah kapten cheers dan sekaligus kakak
kelasnya. Dibanding dengan Shilla dan lainnya, Kezia lebih cantik
dibanding mereka semua. Alasan Kezia menerima cinta Rio yaitu karena ia
patah hati diputusin sama Sion, pacar yang telah lama bersamanya selama
tiga tahun.
Dan sangatlah mudah bagi Rio untuk mendapatkan Kezia. Selain berwajah cakep dan manis, Rio dan Sion memiliki banyak persamaan.
‘Dengarkan aku.. Ku merindukanmu..’
Ponselnya
berdering. Telpon dari Kezia! Cepat-cepat Rio mereject panggilan itu
dan langsung mematikan HP. Kezia sangatlah manja dan Rio tidak suka hal
itu.
“Siapa?” Tanya Angel.
“Cewek gila! Dari kemarin dia ngejer-ngejer gue. Nyadar nggak sih dia kalo gue itu udah punya pacar?”
“Ohh, tapi kita jadikan jalan-jalannya?”
“Mmm.. Baiklah.”
***
Di rumah Kezia...
Cewek
cantik itu melempar BBnya. Kesal sekali dia karena Rio nggak mau
mengangkat telponnya. Maunya apa sih cowok itu? Kezia nggak suka
cowoknya itu cuek padanya. Dulu, Sion sangatlah pengertian, dan ia betah
pacaran sama Sion. Sekarang? Bagaimana kelanjutan hubungannya dengan
adik kelas yang bernama Rio?
“Argh! Cowok itu belum tau gimana gue itu. Gue benci sama cowok seperti dia!” Kata Kezia geram.
“Tapi, kalo gue putus, gue nggak mau. Cowok itu hampir sama kayak Sion. Argh! Pusing gue.”
Sabtu sore yang paling.. paling menyebalkan baginya. Adakah hal indah dan menggembirakan yang ia rasakan sekarang?
***
Di
kamar, Rio bersiap-siap. Sore menjelang malam ini adalah waktunya
dengan Angel. Mengapa kemarin-kemarin ia sibuk? Karena Rio sibuk
ngurusin Kezia yang beda banget dengan cewek-ceweknya. Tapi boleh
dibilang, Kezia sebagai ratunya dan yang lainnya sebagai selir. Disini,
Rio sebagai raja.
Rio keluar dari kamar. Parfum yang ia
pakai menyerbak kemana-mana. Acha dan Cindai menggeleng-gelengkan kepala
karena kakak mereka itu terlalu berlebihan.
“Kenapa lo pada? Kaget ya sama penampilan gue?” Tanya Rio kepedean.
“Hueek! Sok pede lo kak.” Kata Acha dengan gaya muntahannya.
“Hahaha.. Gue pergi dulu yaa..” Kata Rio.
Mobil
bermerk honda jazz itu ia jalankan menuju rumah Angel. Tampaknya, Angel
sudah siap. Ia mengenakan blouse pink dan rok pendek berwarna putih.
Pokoknya, Angel cantik abis.
“Hai sayang! Jadi nggak?” Tanya Rio.
“Ngg..” Angel sengaja berpikir-pikir. “Nggak.” Jawabnya.
“Yaahh.. Angel jahat deh sama Rio..”
Melihat
ekspresi perubahan wajah Rio, Angel tertawa terbahak-bahak. Rio lucu ah
kalo sedang ia kerjain. Ditambah lagi kalo bibirnya lagi manyun. Lucu
abis.
“Ayok berangkat!” Kata Angel.
Sepasang
kekasih itupun memasuki mobil dan mobil itu berjalan pelan meninggalkan
rumah Angel, dan menambah kecepatan ketika sudah berada di jalan raya.
‘Gue harus ikut mereka!’ Batin cowok itu lalu menstarter motornya. Sudah menjadi kebiasaannya membuntuti Rio dan Angel.
***
Minggu
pagi enak buat jalan-jalan, lari pagi atau berolahraga. Cowok yang satu
ini sedang asyik bermain basket di lapangan dekat rumahnya. Alvin,
cowok itu tampak semangat mendribel bola dan menshoot bola.
Tanpa
ia sadari, bola yang ia tembak meleset terlalu jauh dan mengenai wajah
seorang cewek yang sedang duduk sambil memainkan laptop. Cewek itu
berada tak jauh dari lapangan tempatnya bermain. Tentu si cewek merasa
kesal bin sebal karena wajahnya serta laptopnya dihantam oleh bola oren
itu.
Alvin mendekati cewek itu.
“Lo kalo maen hati-hati dong!” Bentak cewek itu.
“Iya.. Maap.. Maap.. Lho? Bukannya lo..”
***
TBC....
Kalo ada yang aneh ato gak nyambung komen aja
Kalo mau baca dari part awal buka aja ya blogku : http://risedirectioners.blogspot.com
ato link notesku : http://m.facebook.com/notes/?id=100004086973604
Free Contact me : 083129582037 ( axis )
Makasiiii (:
Follow : @uny_fahda19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar